TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masyarakat dunia saat ini tercengang melihat Indonesia karena mampu melewati masa krisis pengendalian pandemi COVID-19 karena kolaborasi dalam menangani penyebaran penyakit dari virus SARS CoV-2 itu.
"Hari ini dunia menengok ke Indonesia dengan cengang, betapa kita bisa menjalani masa ujian kemarin dengan baik. Sekarang kita berada di fase yang jauh, jauh lebih aman," kata Anies pada peringatan Rapat Raksasa Ikada di Balai Kota Jakarta, Senin, 20 September 2021.
Menurut dia, Indonesia yang dapat melewati masa sulit dari pandemi COVID-19 berkat kerja sama seluruh komponen baik yang berada di jajaran atas nama negara dan atas nama rakyat dengan berbagai badan di dalamnya. Ia melihat ada persamaan antara bersatunya rakyat dan pemerintah saat Rapat Raksasa di Lapangan Ikada pada 19 September 1945 dengan penanganan pandemi saat ini.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan penanganan pandemi menjadi tugas bersama baik pemerintah dan juga rakyat. "Ini mengulang peristiwa September 1945 ketika rakyat dan para pemimpinnya menyatakan sebarisan, menyatakan selangkah dan menyatakan bergerak bersama."
Ia mengajak bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19 harus diteruskan di berbagai aspek agar dapat terus menekan penularan virus corona.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan secara nasional situasi kasus COVID-19 secara nasional saat ini berada di level dua atau menurun dari Juli 2021 yang berada di level empat.
Laju kasus COVID-19 di Indonesia juga menurun hingga 92 persen dari situasi puncak gelombang kedua yang mencapai 43.925 kasus pada Selasa, 7 September 2021.
Pemerintah terus memperkuat "testing", "tracing", dan "treatment" (3T) serta penegakan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan vaksinasi demi menekan laju kasus COVID-19.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat per Ahad, 19 September 2021, persentase kasus positif COVID-19 semakin menurun. Dalam sepekan terakhir persentase kasus positif mencapai 1,2 persen dari jumlah orang di tes usap berbasis polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 116.653 orang.
Persentase kasus positif itu juga sudah di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO) sebesar lima persen.
Jumlah orang dites PCR itu juga melebihi standar WHO yakni sebanyak 10.645 orang dalam sepekan. Meski kasus COVID-19 menurun, namun angka tes PCR dalam sepekan tetap tinggi.
Sedangkan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat atau diisolasi juga semakin menurun hingga 2.879 orang dengan tingkat kesembuhan mencapai 98,1 persen dan tingkat kematian 1,6 persen.
Baca: Anies Baswedan Diminta Serius Laksanakan Putusan Hakim tentang Lingkungan