Depok memang biasa dengan hujan disertai petir, kata Anis, namun peristiwa sore itu tidak biasa, suara angin kencang yang sangat memekakkan telinga, pintu rumahnya menggedor-gedor didorong angin, suasana mencekam hadir saat itu.
“Hujan badai mengerikan banget,” kata Anis.
Salah seorang anaknya, Sakwa menangis ketakutan. “Saya memeluknya erat sembari melafalkan berbagai salawat.” kata Anis.
Lebih jauh, Anis mengatakan, peristiwa itu baru berhenti sekitar pukul 17.30. Tapi kondisi rumahnya sudah berantakan, air masuk di hampir seluruh bagian rumah, listrik pun padam.
“Saya benar-benar lemas, gemetaran nggak hilang-hilang.”
Saat ini, kondisi kebun pisang di belakang rumah Anis ambruk, pagar bambu kebun balkon berhamburan ke bawah, pot-pot tanaman melayang dan saung kebun ambruk menimpa tanaman. “Bahkan kompos dalam terpal besar yang kami taruh di samping rumah, juga terdorong sejauh 20-an meter oleh angin dan air,” kata dia.
Rupanya kondisi itu tidak dialami sendiri oleh Anis. Melalui pesan singkat whatsapp grup, beberapa tetangganya di Komplek Studio Alam Indah, juga mengalami hal serupa. Rumah atapnya jebol terbawa angin, kanopi teras terbang, banjir dan pepohonan tumbang.
“Kami bersyukur masih diberikan keselamatan dalam musibah ini. Semoga para tetangga, teman yang juga mengalaminya, aman dan segera pulih,” tutup Anis.
Diberitakan sebelumnya, angin puting beliung disertai hujan deras melanda Kota Depok pada Selasa 21 September 2021 sore sekitar pukul 17.00.
Akibat peristiwa itu, pohon tumbang dan baliho berhamburan di jalanan dan tak sedikit kendaraan rusak karena tertimpa pohon.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan sebanyak 196 kepala keluarga terdampak akibat peritiwa angin kencang tersebut. Petugas pemadam kebakaran masih melakukan evakuasi di beberapa titik.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA