TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta membangun tiga kolam retensi berukuran besar di area GOR Ciracas, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur. Pembangunan kolam ini untuk menampung air hujan sekaligus sebagai stok cadangan air bersih saat musim kemarau.
Mengutip dari Berita Jakarta dua kolam dibangun di area taman dan parkir di bagian depan GOR Ciracas. Masing-masing berukuran 25x8 meter persegi dan 13x8 meter persegi. Satu kolam lagi dibangun di bagian belakang, dekat lapangan sepakbola berukuran 13x7 meter persegi.
Camat Ciracas Mamad mengatakan di sekeliling kolam retensi dibuat sejumlah sumur resapan dengan kedamaman 22 meter. Keberadaan sumur resapan ini untuk menampung air hujan secara langsung atau yang turun melalui gedung GOR Ciracas.
"Kolam retensi berukuran besar seperti ini merupakan yang pertama kali di Ciracas atau bahkan di Jakarta Timur. Fungsinya sama untuk memaksimalkan resapan air dari air hujan yang masuk ke area GOR Ciracas," kata Mamad, Jumat, 12 November 2021.
Samuel, salah seorang pelaksana proyek menjelaskan, konsep pembuatan sumur retensi ini dilakukan dengan menggali lubang dengan kedalaman dua meter. Bagian dasarnya ditaburi material pasir dan batu kerikil (sirtu). Kemudian di atas sirtu ada lapisan lembaran sejenis kain yang sangat mudah menyerap air.
Di atasnya lagi ada modular berukuran 100x50 sentimeter yang disusun empat tingkat. Modular ini memiliki banyak rongga sehingga air mudah masuk. Setelahnya dilapisi sirtu lagi, tanah galian dan bagian paling atas dipasangi paving block. "Air hujan dari gedung GOR maupun yang langsung akan masuk melalui saluran air yang sudah dikoneksikan ke kolam retensi ini," kata Samuel.
Menurut dia, jika air hujan memenuhi kolam retensi maka otomatis akan masuk ke sumur resapan yang ada di sekelilingnya. Selain itu masuk ke bak kontrol yang nantinya menjadi penampungan air bersih. "Proyek ini sudah dikerjakan sejak dua pekan lalu dan ditargetkan rampung pada 10 Desember mendatang," ucap dia.
Baca juga:
Cara Anies Atasi Banjir: Kolam Retensi dan Naturalisasi Sungai