Menurut Ida, pembangunan rusun di Jaksel ini diharapkan bisa mempercepat proses pembebasan lahan warga yang terkena proyek normalisasi sungai. Upaya untuk mengembalikan lebar sungai Ciliwung ini diharapkan bisa mengatasi banjir Jakarta.
Pada 2021 Pemprov DKI sudah menganggarkan dana sebesar Rp1 triliun untuk program normalisasi, namun terganjal lantaran warga di bantaran kali tidak mau dipindahkan ke Rusun Nagrak.
Ida pun memahami alasan warga menolak relokasi ke sana. Sebab, warga banyak yang sudah nyaman tinggal di pusat kota dan tak mau jika harus tinggal di daerah pinggiran. Akibatnya, Rusun Nagrak yang memiliki 14 tower, sampai sekarang baru terisi dua tower saja.
Ida pun mendorong Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman Provinsi DKI Jakarta untuk membangun fasilitas umum di sekitar Rusun Nagrak, seperti pasar dan Puskesmas yang saat ini belum ada.
Petugas BPBD DKI Jakarta melintas di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa 15 Juni 2021. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
"Lu bikin dong Puskesmas, lalu lintas busway bisa di situ, agar warga kena normalisasi bisa pindah ke sana," kata Ida.
Rusun Nagrak merupakan salah satu dari delapan Rusun yang dibangun oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk warga miskin dan korban relokasi. Pembangunan delapan rusun ini menelan biaya Rp1,3 triliun.
Baca juga: Pembebasan Lahan Normalisasi Sungai Ciliwung, Warga Rawajati: Kena Abis Semua