TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin mengklaim daerahnya berhasil memproduksi kopi robusta seberat 4.004 ton dalam setahun. Hal ini melebihi angka target tahunan yang hanya 3.000-an ton.
"Kabupaten Bogor sangat kaya akan kekayaan alamnya, tanah-tanah yang subur dapat diolah untuk pertanian dan perkebunan. Sistem dan teknologi bidang pertanian yang kami edukasikan terus juga membuahkan hasil," katanya di Cibinong, Bogor, Rabu, 17 November 2021 seperti dikutip Antara.
Menurut Ade, target produksi kopi robusta di Kabupaten Bogor yang sudah diproyeksikan hingga 2023 yaitu hanya 3.726 ton setahun.
Tak hanya kopi robusta, petani di Kabupaten Bogor menghasilkan jenis kopi lainnya, yakni arabika sebanyak 473 ton dan seberat 542 ton.
Ade Yasin menyebutkan, perkebunan kopi robusta dan arabika tersebar di lima kecamatan, yakni Sukamakmur, Megamendung, Pamijahan, Babakanmadang, dan Tanjungsari. Sedangkan khusus jenis pala di Kecamatan Tamansari, Sukajaya, Cigombong, Caringin, Leuwisadeng, dan Nanggung.
"Kami urutan keempat dari penghasil kopi robusta di Indonesia, kalau di Jawa Barat kita produsen terbesar kesatu," katanya.
Namun ia masih menemukan sejumlah persoalan dari sektor pertanian kopi, seperti belum optimalnya ketersediaan bibit kopi robusta dan pala untuk perluasan tanam. Kemudian belum optimalnya penerapan teknologi budidaya pada tanaman kopi.
Baca juga:
Pemkab Bogor Merasa Sulit Penuhi Kebutuhan RTH di Kawasan Puncak