TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri akan kembali mengambil sampel bangunan SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat, yang roboh pada Rabu lalu.
Kepala Unit Reserse Kriminal Khusus Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Fahmi Fiandri menyebut Puslabfor sudah mendatangi lokasi pada Kamis kemarin. Mereka telah mengukur bangunan, mengambil foto, dan mengecek dokumen renovasi sekolah roboh tersebut.
“Hari ini tim forensik akan melakukan pendalaman terhadap puing-puing yang jatuh,” ujar dia pada Jumat, 19 November 2021.
Bangunan sekolah yang tengah direnovasi total itu roboh sekitar pukul 14.00 WIB pada Rabu lalu. Bagian paling ujung di lantai tiga bangunan sekolah itu runtuh. Empat pekerja bangunan mengalami luka-luka, bahkan ada yang patah kaki akibat tertimpa puing. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng.
Polisi telah memeriksa 12 orang saksi, mulai dari pekerja yang menjadi korban hingga manajer project engineering renovasi sekolah tersebut. Proyek renovasi sudah berlangsung selama dua bulan lalu dan dikerjakan oleh dua perusahaan kontraktor, yaitu PT Adhi Karya dan PT Penta Rekayasa.
Puing bangunan gedung SMAN 96 Jakarta yang roboh di jalan Jati Raya, Kapuk, Jakarta Barat, Kamis, 18 November 2021. TEMPO/Ridho Fadilla
Fahmi mengatakan Polres Metro Jakarta Barat masih menunggu hasil investigasi dari Puslabfor Mabes Polri. “Yang bisa menyatakan penyebab bangunan runtuh bukan kami, tapi ahli dari forensik,” tutur Fahmi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal peristiwa itu. Ia meminta kontraktor mengerjakan proyek rehabilitasi sekolah itu sesuai dengan spesifikasi yang sudah dibuat. "Ini penting sekali kami minta semua yang mengerjakan, para kontraktor, agar mengerjakan sesuai dengan spek yang ada," kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu malam, 17 November 2021.
Anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, meminta polisi turun tangan menyelidiki kasus gedung SMAN 96 roboh ini. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI juga diharapkan turut andil untuk mengaudit proyek rehabilitasi sekolah Jakarta. Sebab, pemerintah DKI mengalokasikan Rp 33 miliar untuk revitalisasi sekolah. Anggaran itu masuk dalam APBD DKI 2021.
Baca juga: SMAN 96 Cengkareng Roboh, PSI Minta Inspektorat DKI Investigasi PT Adhi Karya