TEMPO.CO, Jakarta - Berita tentang ratusan mantan pekerja Giant berunjuk rasa di Jalan Boulevard, Bintaro, Tangerang Selatan menjadi topik terpopuler di kanal Metro Tempo.co sejak kemarin hingga pagi ini.
Para eks pekerja itu menuntut pembayaran uang koperasi yang selama ini telah mereka kumpulkan. Total nilai uang yang terkumpul di koperasi karyawan itu mencapai Rp 40 miliar.
Berita lain yang menjadi sorotan pembaca adalah soal sikap anggota DPRD DKI yang ogah jika APBD diutak atik oleh Kementerian Dalam Negeri. Mereka beralasan telah capek beradu argumen dengan Pemprov DKI soal APBD DKI.
Berikut 3 berita terpopuler di kanal Metro:
1. Giant Tamat, Ada Uang Simpanan Karyawan Rp 40 miliar Nyangkut di Koperasi
Ratusan mantan pekerja Pasar Swalayan Giant berunjuk rasa menuntut uang koperasi mereka dikembalikan. Mereka menggelar demo di depan kantor PT Hero di Jalan Boulevard, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin, 10 Januari 2022.
"Jadi saat kita ada pengurangan karyawan di bulan Maret dan toko Giant tutup total se Indonesia, di situ kami ketahui bahwa koperasi karyawan yang ada di Hero Supermarket itu mengalami kerugian," kata Koordinator aksi, Syawaludin, Senin 10 Januari 2022.
Menurut Syawaludin, dari kerugian tersebut, akhirnya ada dugaan koperasi mengalami gagal bayar, dimana saldo semua simpanan anggota yang berjumlah 4.000 tidak bisa terbayarkan.
"Nilai uangnya kurang lebih Rp 40 miliar, kita sudah lapor ke empat Polda dan Kementerian Koperasi tetapi sampai saat ini belum ada progresnya, kita juga meminta bantuan ke manajemen PT Hero Supermarket tapi mereka sepertinya tidak sepenuh hati," ujarnya.
Baca selengkapnya: Giant Tamat, Ada Uang Simpanan Karyawan Rp 40 Miliar nyangkut di Koperasi
2. DPRD DKI Ogah APBD 2022 Diutak atik Kemendagri
Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan dewan tidak akan sepenuhnya menerima evaluasi Kementerian Dalam Negeri atas Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD DKI 2022. Menurut dia, legislatif dan eksekutif telah berjerih payah membahas Raperda APBD 2022 mulai dari proses awal hingga akhir.
"Masa kami udah capek-capek, gondok-gondokan bahas anggaran, berantem-berantem sampai malem, terus kemudian gitu aja, kan enggak bisa dong," kata dia saat dihubungi, Minggu, 9 Januari 2022.
Sebelumnya, Kemendagri menerbitkan evaluasi Raperda APBD DKI 2022 pada 21 Desember 2021. Salah satu yang disoroti adalah alokasi anggaran belanja gaji dan tunjangan DPRD DKI senilai Rp 177,37 miliar. Jumlah ini naik Rp 26,42 miliar dibandingkan tahun lalu, yakni Rp 150,94 miliar.
Penyumbang terbesar kenaikan tersebut adalah belanja tunjangan perumahan dewan. Dalam Raperda APBD DKI 2022 tercantum belanja tunjangan perumahan dewan mencapai Rp 102,36 miliar. Jumlah ini melonjak Rp 25,44 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 76,92 miliar.
Baca selengkapnya: Ogah APBD Diutak-atik Kemendagri, DPRD DKI: Kami Sudah Capek-capek Berantem
3. Rahmat Effendi Ditangkap KPK, Halaman Kantor Pemkot Bekasi Banjir Karangan Bunga
Karangan bunga membanjiri halaman Plaza Pemerintah Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Senin, 10 Januari 2022. Karangan bunga itu untuk Tri Adhianto yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas Wali Kota Bekasi.
Tri Adhianto yang semula adalah Wakil Wali Kota Bekasi mendapatkan mandat dari Menteri Dalam Negeri menjadi Wali Kota Bekasi menggantikan Rahmat Effendi yang ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan.
Karangan bunga berasal dari pribadi maupun korporasi hingga ketua partai di Kota Bekasi. Jumlah karangan bunga lebih dari seratus. Diletakkan dari ujung masuk Plaza Pemkot Bekasi sampai dengan akses keluar.
Baca selengkapnya: Rahmat Effendi Ditangkap KPK, Halaman Kantor Pemkot Bekasi Banjir Karangan Bunga