TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya aksi remaja tanggung Rojali yang memberhentikan truk terbuka secara mendadak dan paksa, membuat Kepala Polisi Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro geram.
Sebab, menurut Susatyo, aksi remaja yang menamakan dirinya sebagai Rojali alias Rombongan Remaja Liar itu sudah menelan 6 korban jiwa sejak tahun 2020 hingga 2021.
"Aksi mereka itu di rekam dan kemudian mereka upload ke media sosial, tentu ini memprihatinkan karena demi sebuah konten mereka rela pertaruhkan nyawa," kata Susatyo di Bogor, Selasa 25 Januari 2022.
Susatyo menjelaskan, maraknya Rojali di Kota Bogor itu disebabkan banyaknya remaja tanggung yang menjadi Rojali, karena lolos dari pengawasan orang tua dan termakan informasi sesat media sosial.
Untuk itu, Susatyo menghimbau kepada para orang tua untuk berperan aktif terhadap anak-anaknya, baik di lingkungan, pergaulan dan di sosial media. Utamanya, Susatyo mengatakan, orang tua lebih aktif di saat jam sang anak wajib berada di rumah.
"Mengawasi penggunaan media sosial anak, khususnya grup-grup sosial media karena fenomena Rojali ini berawal dari media sosial. Orang tua harus tegas, melarang anaknya mengikuti konten sosial media yang berbau kekerasan, pornografi dan konten negatif lainnya. Juga, harus berani melarang anaknya membuat konten yang bisa membahayakan keselamatan dan jiwa anak," kata Susatyo.
Aksi Rojali memberhentikan truk secara paksa dan mendadak itu, menurut Susatyo di Kota Bogor sering terjadi di lima jalan utama. Yakni, jalan KS. Tubun, jalan Darul Quran, jalan Sholeh Iskandar, jalan Pahlawan dan jalan Abdullah bin Nuh.
Menurut Susatyo, sejak tahun 2020 hingga saat ini sudah tercatat 13 kejadian dengan korban mengalami luka berat hingga meninggal dunia.
Tahun 2020 ada 8 kejadian, tiga meninggal dunia, 2 luka berat dan lainnya luka sedang. Tahun 2021, ada tiga kejadian semuanya meninggal dunia. Awal tahun ini, polisi mencatat ada dua kejadian Rojali di Kota Bogor dan dua-duanya mengalami luka berat.
"Untuk itu, orang tua harus lebih aktif. Pantau terus anak-anaknya," kata Susatyo.
M.A MURTADHO
Baca juga: Tips Bikin Konten Media Sosial yang Banyak Penonton