TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Senior PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Ari Wibowo megungkapkan adanya pembengkakan anggaran pembangunan sirkuit Formula E menjadi Rp 60 miliar.
Besaran biaya ini lebih besar Rp 10 miliar dari harga perkiraan sendiri (HPS) atau nilai kontrak pada saat proyek sirkuit Formula E ini dilelang yaknis Rp 50,15 miliar.
"Iya (naik), karena ada tambahan-tambahan," kata Ari Wibowo di lokasi sirkuit, Ancol, Jakarta Utara, Ahad, 6 Maret 2022.
Untuk pengarasan tanah di Zona 5
Menurut Ari, salah satu tambahan biaya ini adalah untuk mengerjakan pengerasan tanah. Salah satu lokasi sirkuit yang sulit dikerjakan adalah Zona 5.
Area ini semula penuh tanah gembur, sehingga sulit dikerjakan. Karena itu, kontraktor menggunakan cerucuk dan bambu sebagai fondasi aspal.
Ari berujar, anggaran ini digunakan hanya untuk membangun sirkuit. Sementara pembangunan lainnya, seperti tribun penonton memerlukan biaya lain.
"Saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran untuk penyelenggaraan event ini," jelas dia.
Formula E akan digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022. Sirkuit balap Jakarta EPrix ini memiliki layout searah jarum jam dengan total panjang 2,4 kilometer, lebar 16 meter, dan panjang garis lurus 600 meter. Bentuknya menyerupai kuda lumping.
Jakpro Buka Tender Pengaspalan Rp 50,15 Miliar
Saat pertama kali membuka penawaran tender proyek, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membuka tender pengaspalan sirkur dengan harga perkiraan sendiri (HPS) senilai Rp 50,15 miliar. Informasi ini tertera dalam situs http://eproc.jakarta-propertindo.com/.
Sempat dibatalkan lalu kemudian ditender ulang, proyek pengaspalan sirkuit Formual E ini kemudian dimenangkan oleh PT Jaya Konstruksi ManggalaPratama.
Zona 5 Sirkuit Formula E berupa tanah lunak
Sebelumnya, Ari Wibowo mengatakan bagian zoba tanah lunak di lokasi balapan menjadi tantangan untuk mengerjakan sirkuit di Ancol tersebut. Untuk memadatkan tanah lunak yang berada di zona 5 proyek ini, PT Jaya Konstruksi memanfaatkan cerucuk bambu.
Terdapat lima zona konstruksi sirkuit, Zona 5 berada di bagian tanah lunak yang sukar dikerjakan. Panjangnya kira-kira satu kilometer.
Ari mengatakan sekitar 40 persen konstruksi sirkuit Formula E difokuskan di Zona 5 ini. "Zona 5 ini paling sulit dan paling menguras energi dan konsentrasi," ucap dia.
Pembangunan sirkuit sudah mencapai 52 persen
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik yang hari ini meninjau pelaksanaan pembangunan sirkuit Formula E di Ancol. "Jadi sisa 48 persen dan Insya Allah April kelar," kata dia di lokasi, Minggu, 6 Maret 2022.
Taufik yang juga politikus Gerindra itu meninjau lokasi sirkuit bersama Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto; Penanggung jawab konstruksi sirkuit Formula E dari Jaya Konstruksi, Ari Wibowo; dan perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Baca juga: Zona Sirkuit Formula E dengan Fondasi Cerucuk Bambu Kini Sudah Diaspal