TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mempertanyakan transparansi proyek Formula E karena inkonsisten dalam penganggaran dan perencanaan. Gilbert anggaran trek Formula E itu semula dianggarkan Rp 850 miliar, namun ternyata bisa dibuat hanya dengan Rp 60 miliar.
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, dalam rapat Komisi B pada September 2019, anggaran total untuk Formula E disebutkan Rp 1,8 triliun. "Awalnya dalam rapat anggaran perubahan Agustus 2019 proyek ini rencananya dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta,” kata Gilbert Simanjuntak ketika dihubungi pada Kamis, 10 Maret 2022.
Namun dalam rapat DPRD 2019-2024, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang menjadi pelaksana proyek. Biaya pembangunan trek turun, dari Rp 850 miliar menjadi Rp 350 miliar.
Biaya pembuatan sirkuit berubah lagi setelah venue dipindahkan ke Ancol, yaitu Rp 150 miliar dengan menggunakan dana perusahaan Jakpro. "Jakpro mengatakan Rp 70 miliar sudah digunakan sewaktu trek di Monas, tetapi setelah dicek di lapangan ternyata baru barrier milik Jaya Konstruksi seharga Rp 15 miliar,” ujar Gilbert.
Namun biaya pembangunan trek di Ancol ternyata hanya butuh Rp 60 miliar, setelah membengkak dari harga lelang Rp 50 miliar karena sirkuit dibuat permanen.
Gilbert mempertanyakan mengapa anggaran untuk membuat sirkuit di jalan yang sudah ada (existing) bisa Rp 850 miliar, yang kemudian diturunkan hingga Rp 350 miliar. Padahal anggaran untuk pembuatan di jalan baru di atas tanah rawa di Ancol yang lebih sulit dikerjakan, ternyata hanya Rp 60 miliar.
“Dari anggaran sekarang untuk jalan di atas rawa Rp 150 miliar, yang terpakai untuk membuat trek adalah Rp 75 miliar. Seharusnya, biaya terbesar adalah membangun trek. Lalu buat apa sisa anggaran Rp 75 miliar itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan alasan pembengkakan anggaran dari Rp 50 miliar menjadi Rp 60 miliar. Pembengkakan itu terjadi karena Jakpro akan membuat sirkuit tidak hanya untuk Formula E, tetapi ajang lainnya setelah itu.
"Memang ada penambahan anggaran menjadi Rp 60 miliar karena sirkuit itu dibuat permanen," kata Riza Patria di Jakarta, Senin 7 Maret 2022.
Sirkuit permanen itu dapat dipakai untuk kegiatan otomotif lain, tidak hanya untuk Formula E saja. "Ini tanggung jawab Jakpro memastikan sirkuit dibuat sebaik mungkin untuk memenuhi standar yang ada," ujar Riza.
Menurut anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif, tidak ada yang salah dengan membengkaknya nilai proyek pembangunan sirkuit Formula E karena pertambahan nilai proyek itu sudah tertuang dalam perjanjian terpisah alias adendum.
"Kalau di dalam sistem pengadaan, adendum itu biasa. Enggak heran ada adendum," kata Syarif di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 9 Maret 2022.
PT Jakarta Propertindo menganggarkan Rp 50 miliar untuk pembuatan sirkuit Formula E di Ancol. Hal itu terungkap dalam laman pengadaan barang dan jasa daring Jakpro, eproc.jakarta-propertindo, yang mencantumkan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp50,15 miliar.
Pembengkakan anggaran lintasan balap mobil listrik sepanjang 2,4 kilometer itu diakui Penanggung Jawab Proyek Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo.
Menurut Ari, anggaran itu digunakan seluruhnya untuk pembangunan trek Formula E. "Anggarannya di tahap saat ini kami masih di Rp60 miliar," ujar Ari di situs Formula E di kawasan Ancol, Ahad, 6 Maret.
Baca juga: KPK Periksa Anggota PDIP DPRD DKI soal Formula E