TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Terminal Kalideres Jakarta Barat memprogramkan pelaksanaan tes urine secara rutin kepada sopir bus yang beroperasi di terminal tersebut untuk memonitor kesehatan sekaligus mencegah penggunaan narkotika.
"Pelaksanaan tes urine kepada sopir itu kami laksanakan setiap bulan mulai bulan Maret ini. Pelaksanaannya berlangsung selama tujuh hari setiap bulan," kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 25 Maret 2022 seperti dikutip Antara.
Menurut Revi, pelaksanaan tes urine itu dilaksanakan di dalam terminal selama tujuh hari berturut-turut setiap bulan. "Pada bulan Maret ini, sudah mulai dari Selasa (22 Maret)," katanya.
Revi menjelaskan kegiatan tes urine ini untuk memastikan para sopir yang bertugas mengantar penumpang antarkota dan antarprovinsi dalam kondisi sehat sehingga potensi kecelakaan bus pun dapat dihindari.
Sebelumnya, kata dia, kegiatan tes urine ini hanya dilaksanakan setiap tahun menjelang mudik lebaran dan di momen momen tertentu saja. "Tes urine ini belum bisa menjangkau seluruh sopir bus, tapi hanya sampel saja yakni 20 sopir per hari," katanya.
Selama tiga hari pelaksanaan tes urine di Terminal Kalideres, pada Selasa hingga Kamis (22-24 Maret), belum ditemukan adanya pengemudi yang menggunakan narkotika. Namun, beberapa pengemudi ditemukan memiliki penyakit umum seperti darah tinggi dan diabetes. "Kalau ditemukan sopir mengonsumsi obat flu, mungkin dia sedang batuk atau pilek," kata Revi.
Baca juga: Kepala Terminal Kalideres Minta Sopir Bus Tak Angkut Penumpang di Jalan
