TEMPO.CO, Jakarta - Pemberlakuan sistem satu arah atau one way di Jalur Puncak Bogor pada libur Lebaran membuat para pengendara merasa tersiksa. Seorang pengendara bernama Susi bercerita sempat terjebak selama enam jam di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor.
Warga Bogor itu mengatakan mobilnya terjebak di Gadog mulai pukul 14.00 hingga 20.00 karena pemberlakuan one way menuju Jakarta pada Rabu malam. Pada saat itu Susi hendak menuju Jalan Pakancilan dari arah Rumpin, Bogor.
Dia tertahan karena polisi menutup jalur yang menuju Puncak Bogor dan memberlakukan satu arah ke arah Jakarta. Susi meminta sistem satu arah diberlakukan bergantian, agar pengendara tidak tertahan terlalu lama di perjalanan.
"Kami juga ada keperluan. Mau pulang nggak bisa, mau maju nggak bisa, mau mundur juga nggak bisa. Serba salah jadinya," kata Susi pada Rabu malam, 4 Mei 2022.
Seorang pengemudi lain yang tertahan di Simpang Gadog, Pardamen Harahap meminta petugas bijak saat memberlakukan one way. Banyak anak-anak yang terpaksa menunggu selama berjam-jam di dalam mobil.
Menurut Pardamen, dia dan keluarganya berangkat dari Tangerang untuk berlibur di Puncak. Mereka tertahan di Simpang Gadog karena pemberlakuan one way diterapkan dari arah Jalur Puncak menuju Jakarta.
"Sampai sekarang sudah jam 20.00 belum dibuka-buka. Anak-anak sudah capek," ujarnya.
Menanggapi keluhan para pengendara, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata menyatakan petugas sudah menyediakan 4 pos pengamanan dan pos pelayanan. Posko itu yang dapat digunakan untuk tempat istirahat para pengendara yang hendak menuju Jalur Puncak.
"Empat pospam-posyan ini juga dapat dimanfaatkan masyarakat atau wisatawan untuk beristirahat, ada fasilitas pendukungnya," kata Dicky.
Menurut Dicky, one way di Jalur Puncak diberlakukan secara situasional. Diprediksi sistem satu arah itu berakhir pukul 22.00.
Baca juga: Jalur Puncak Macet Parah, Polisi Berlakukan One Way Lebih Awal Kamis Pagi