TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah DKI Jakarta untuk siaga dan mengantisipasi potensi banjir. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut upaya mitigasi diperlukan, khususnya di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.
"Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek hingga Sabtu malam," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 16 Juli 2022.
Menurut dia, hujan disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada siang hingga sore nanti. Informasi ini diperoleh dari peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Tak hanya Jakarta, BNPB juga meminta peningkatan kesiapsiagaan dan upaya mitigasi oleh pemerintah Banten, khususnya Lebak dan Tangerang. Abdul meminta masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. "Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi hingga lebih dari satu jam, maka diimbau agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman," ujar dia.
Enam kecamatan di Kabupaten Bogor telah diterjang banjir sejak kemarin akibat pedangkalan DAS Pesanggrahan. Wilayah terdampak banjir tersebut antara lain Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Bojong Gede, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Kemang, dan Kecamatan Cibinong.
Bencana ini menyebabkan 3.891 orang dari 941 kepala keluarga terdampak. Dari jumlah itu, 209 orang di antaranya sempat mengungsi, tapi kini telah kembali pasca banjir surut. Kemudian, Abdul melanjutkan, 941 rumah dan tiga tempat ibadah terendam banjir dengan ketinggian air 50-100 sentimeter. "Belum ada laporan mengenai korban jiwa," ujar dia.
Dia menambahkan, BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menerima sejumlah laporan banjir dan permintaan evakuasi dari warga. BNPB mendorong pembuat kebijakan di daerah melakukan langkah mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Misalnya dengan melakukan normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, sosialisasi kepada masyarakat, dan rutin memantau perkembangan cuaca.
Baca juga: Jabodetabek Jadi Jakarta Raya, PSI DKI: Solusi Masalah Banjir dan Macet