TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan pembersihan di tubuh Polri. Termasuk pemberantasan judi yang diduga melibatkan oknum di dalam tubuh kepolisian.
Dukungan itu disampaikan Said Aqil menanggapi maraknya penindakan di tubuh Mabes Polri pascapenetapan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Desakan publik untuk memberantas judi ini juga begitu besar kepada Kepolisian.
"Kita percaya sangat banyak polisi yang masih baik, menjalankan tugas sesuai kebutuhan bangsa. Karena itu kita mendukung penuh langkah-langkah perbaikan di tubuh Polri," ujar Said Aqil Siradj melalui keterangan tertulis, Senin 22 Agustus 2022.
Mantan ketua umum PBNU itu mengungkapkan sangat paham apa yang dilakukan Listyo Sigit. Anggota BPIP ini menambahkan langkah pembersihan yang dilakukan Kapolri tentu tidak mudah. Apalagi pembersihan di tubuh Polri diduga melibatkan mafia judi online dan mafia lain.
Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu 8 Desember 2021. Ketua Umum PBNU petahana, Said Aqil Siraj mengumumkan kesediaannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 di Muktamar ke-34 NU, Lampung. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
"Beliau sudah menghadap Presiden Joko Widodo, dan oleh Bapak Presiden diperintahkan untuk membuka seterang-terangnya, jangan ada yang ditutup-tutupi. Agar masyarakat bisa percaya bahwa penuntasan kasus ini dilakukan dengan benar. Saya sangat respek dengan itu, kita dukung penuh," ujarnya.
Said Aqil mengatakan Nabi Muhammad SAW juga banyak dimusuhi ketika menyampaikan dakwah dan perbaikan.
"Kita lihat sejarah, Nabi Muhammad saat menjadi warga biasa dan berbuat baik, disukai orang. Bahkan dijuluki Al Amin, yang dapat dipercaya. Tetapi begitu menyampaikan dakwah dan perbaikan, banyak pihak yang memusuhinya," tambahnya.
Dia juga tidak setuju jika penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo disudahi. "Ini soal kejahatan, justru harus dibuka seterang-terangnya. Untuk menjaga marwah Polri. Jika didiamkan maka akan menjadi bias, ke mana-kemana dan melahirkan suudzan semua nanti."
Said mengatakan Kapolri harus mengambil tindakan tegas dan terbuka baik dalam kasus Ferdy Sambo maupun pemberantasan judi. "Harus selalu terbuka, transparan, siapa yang salah ditindak, dihukum seadil-adilnya. Agar tidak menjadi bias," ujarnya.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Minta Anak Buahnya Ikuti Arahan Kapolri Berantas Judi