TEMPO.CO, Jakarta - Posko pengaduan di Balai Kota, Jakarta, telah menerima 223 laporan dari warga sejak pertama kali dibuka pada Selasa, 18 Oktober 2022. Jumlah laporan tersebut diketahui masih akan terus bertambah.
"Kurang lebih sampai dengan kemarin 25 Oktober, 223 pelapor," ujar Kepala Biro Pemerintahan Setda DKI Jakarta, Andriansyah, saat dihubungi, Rabu, 26 Oktober 2022.
Jenis aduan yang dilaporkan oleh warga sangat beragam, mulai dari masalah sosial hingga sengketa lahan. Laporan tersebut diterima sesuai dengan wilayah masing-masing yang terbagi ke dalam lima daerah, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat.
"Kalau kita kategorikan ada ganti rugi lahan, PTSL, masalah layanan air minum, bantuan sosial, pelanggaran bangunan, sengketa lahan, termasuk proses pemilihan RT/RW di rumah susun," kata Andriansyah.
Menurut dia, kasus yang paling banyak dilaporkan oleh warga adalah persoalan bantuan sosial. Andriansyah mengatakan bahwa laporan tersebut hampir diterima setiap hari. "Sering dilaporkan itu bantuan sosial yang selalu muncul," kata dia.
Sebelumnya, laporan yang masuk ke Posko Pengaduan Balai Kota dijanjikan bakal selesai dalam waktu paling lambat 3 hari. Namun, hal tersebut juga akan disesuaikan dengan alur koordinasi setiap masalah.
"Beberapa laporan sudah ada yang selesai, ada juga yang barangkali dalam tiga hari itu sedang proses koordinasi maupun proses konfirmasi," ucapnya.
Laporan-laporan ringan biasanya akan langsung diproses. Sementara untuk beberapa laporan pengaduan harus melalui koordinasi secara intensif ke pemerintah pusat.
"Kalau misalnya hanya sebatas butuh sosialisasi atau informasi bisa langsung," tutur Andriansyah.
VANIA NOVIE ANDINI
Baca juga: 9.881 Laporan Warga DKI Masuk ke Kanal Pengaduan Selama September, Mayoritas Lewat JAKI