TEMPO.CO, Jakarta - PT Transpotasi Jakarta (Transjakarta) mendukung Kampanye Antikekerasan seksual terharap perempuan untuk memberikan rasa aman bagi perempuan pengguna transportasi umum. Hal itu disampaikan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor dalam talkshow bertajuk 'Suara Hati Perempuan' yang berkolaborasi dengan Yayasan Suara Perempuan.
Anang mengatakan PT Transjakarta telah menambah 1.800 petugas layanan operasi guna membantu mencegah terjadinya pelecehan seksual di atas bus Transjakarta.
"Dalam penangan itu kami punya tim yang bisa bergerak cepat 24 jam kalau ada laporan langsung kami tangani," kata dia di Halte Cakra Selaras Wahana (CSW), Jakarta, Selasa, 20 Desember 2022.
Kampanye antikekerasan seksual terhadap wanita ini merupakan bagian dari langkah pencegahan di tengah banyaknya kasus pelecehan seksual di transportasi publik. "Kami juga sudah melakukan penanganan dan tindak lanjut agar pelecehan seksual di transportasi publik berkurang atau hilang," ujar dia.
Baca juga: Malam Tahun Baru, Transjakarta Tetap Beroperasi 24 jam
Dia berharap bus pink atau bus Transjakarta khusus wanita ini dapat mengurangi risiko terjadinya pelecehan seksual. "Untuk pencegahan itu, kami juga sudah punya kamera di bus maupun di halte," tuturnya.
Namun Transjakarta belum bisa menahan atau mencegah orang yang diduga akan melakukan pelecehan seksual. Sebagai penyedia layanan transportasi publik di Jakarta, perusahaan belum mempunyai hak atau kewenangan dalam hal tersebut.
"Yang bisa menahan hanya polisi, yang bisa kami lakukan adalah melaporkan atau membawanya kepada kepolisian untuk diproses selanjutnya," tuturnya.
Akan tetapi hal tersebut bisa berkembang di kemudian hari sehingga ada diskursus publik baru.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta Lies Permana Lestari mengatakan, PT Transjakarta telah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk menindak tegas kasus pelecehan di dalam bus transjakarta. PT Transjakarta telah memastikan seluruh petugasnya siap menangani dan mengawasi demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi perempuan pengguna bus.
"Kami terbuka saja any collaboration, apalagi ingin benar-benar menciptakan Transjakarta yang aman, bisa memberikan terutama perlindungan agar terhindar dari kasus pelecehan seksual," jelas dia.
ALIYYU MEDYATI
Baca juga: 825 Pegawai Transjakarta Dilatih Kodam Jaya, Dirut: Agar Lebih Disiplin