TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan proyek pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility atau ITF Sunter, Jakarta Utara beroperasi pada 2027. Vice President Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief menyatakan, rencananya pembangunan ITF Sunter berlangsung tiga tahun.
"ITF Sunter direncanakan untuk berjalan selama tiga tahun dengan target operasi di tahun 2027," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Desember 2022.
Proyek ini akan dikerjakan anak usaha Jakpro, PT Jakarta Solusi Lestari (JSL). Sebelumnya, Jakpro bekerja sama dengan PT Fortum Finlandia mendirikan perusahaan patungan bernama PT JSL.
Namun, PT Fortum memutuskan mundur, sehingga proyek mandek. Jakpro belum mendapati investor baru yang berminat mendanai pembangunan ITF Sunter.
Syachrial menyampaikan, Jakpro telah melakukan kegiatan pra-development dan kajian agar memperoleh analisis mengenai dampak lingkungan atau Amdal dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hasilnya, dua perizinan ini telah dikantongi sejak 2019.
Kemudian pasca Fortum memutuskan mundur, Jakpro berupaya mencari investor baru dan mengupayakan kerja sama dengan PT PLN sejak akhir 2021. "Sejak akhir tahun 2021, Jakpro dan JSL terus menjajaki berbagai model kerja sama pendanaan dengan berbagai pihak," ucap dia.
Saat ini, menurut Syachrial, JSL telah mengantongi izin usaha pengelolaan pembangkit listrik (IUPTL) sebagai landasan pengerjaan pembangunan dan pengoperasian ITF.
Dia menyebut pentingnya ITF Sunter demi keberlangsungan kota yang berkelanjutan mengingat produksi sampah di Jakarta mencapai 7-8 ribu ton per hari. ITF Sunter, tambah dia, diprediksi mampu mengolah sampah hingga 720 ribu ton setiap tahunnya.
"Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280 ribu MW per tahun," jelas dia.
Baca juga: Proyek ITF Sunter Jalan di Tempat, Fortum Finlandia Mundur
Jokowi singgung ITF Sunter mandek
Pada Rabu, 21 Desember 2022, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyinggung proyek pengelolaan sampah ITF Sunter yang tidak kunjung selesai. Padahal, proyek itu telah dirintis sejak dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi Gubernur di DKI, (ITF) Sunter itu kita mulai, sampai saya tidak jadi gubernur, tanda tangan pun saya belum. Padahal sudah kita rencanakan, belum (selesai). Saya enggak tahu sekarang apakah sudah," kata Jokowi dalam Rakernas Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.
Pembangunan ITF Sunter sudah direncanakan sejak 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun ini. Namun, proyek yang diharapkan dapat menggantikan Bantargebang ini gagal menemui kesepakatan dengan investor sehingga pembangunannya tertunda.
Oleh karena itu, Jokowi mendorong agar urusan sampah segera diselesaikan, sehingga tidak menjadi kotoran di kota, sungai, dan laut. Menurut Jokowi, masalah sampah adalah salah satu prioritas yang harus dibenahi Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) mengingat pengelolaan sampah di berbagai daerah belum terselesaikan.
Baca juga: Jokowi Singgung ITF Sunter, Heru Budi Jawab dengan Proyek RDF Bantargebang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.