TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani mempertanyakan kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang telah terjadi dua kali. Dia meminta sejumlah pihak untuk fokus pada penyebab kebakaran ketimbang menyalahkan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Kok bisa sampai dua kali terjadi, jadi fokusnya ke sini, jangan melebar kemana-mana," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 6 Maret 2023.
Yani menilai kebakaran tersebut kini menjadi polemik. Dia menyentil pihak-pihak yang mempermasalahkan diterbitkannya izin mendirikan bangunan (IMB) kawasan oleh Anies.
Anggota DPRD DKI itu tak menyebut pihak yang dimaksud. Hanya saja, politikus PDIP dan PSI menyalahkan Anies dalam kasus kebakaran yang terjadi pada Jumat malam, 3 Maret 2023 itu.
Sebab, warga sekitar yang memperoleh IMB dari Anies menjadi salah satu korban kebakaran. Anies memang pernah menerbitkan IMB kawasan untuk warga Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara pada Oktober 2021.
IMB kawasan maksudnya izin itu berlaku untuk satu RT dalam satu kawasan. Penerbitan izin dimaksudkan agar warga bisa mengakses fasilitas pemerintah, meski huniannya berdiri di lahan ilegal.
Yani justru menyoal lokasi Depo Pertamina Plumpang yang berada di tengah kota. Menurut dia, sebaiknya depo dipindah ke lokasi lain dengan memperhatikan tingkat keamanan dan keselamatan, termasuk terhadap lingkungan sekitar.
"Jadi mari kita berpikir untuk mencari solusi, yaitu lokasi alternatif untuk memindahkan Depo Plumpang tersebut ke tempat yang relatif aman dan tidak di tengah kota seperti saat ini," jelas Yani membela Anies Baswedan.
Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menunjukkan, kebakaran tersebut telah menewaskan 18 orang dan 38 orang dirawat di rumah sakit.
Pilihan Editor: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Politikus PDIP dan PSI Salahkan Anies Baswedan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.