Pelaku masih buron
Kasus AS tewas dibacok terjadi sekitar pukul 09.30 pada Jumat pekan lalu. Pada saat itu, AS dan 5 temannya hendak pulang sekolah dengan menyeberang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, dekat simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. AS meninggal dalam perjalanan saat hendak dibawa ke Rumah Sakit FMC di Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Kapolresta Bogor Kota menjelaskan dua dari tiga pelaku pembacokan yang mengakibatkan siswa SMK tewas itu telah ditangkap. Dua orang di antaranya adalah pelajar yang berboncengan dengan pelaku utama pembacokan.
Sedangkan satu tersangka lainnya berperan menyembunyikan pelaku. Namun pelaku utama yang menebaskan pedang ke arah AS masih buron.
"Pelaku dua orang sudah ditangkap, satu lagi itu yang menyembunyikan, itu juga kita tangkap," ujar Polresta Bogor Kota Kombes Polisi Bismo Teguh Prakoso.
Pihak sekolah mendesak kepolisian segera menangkap pelaku pembunuhan AS, siswa kelas X (sepuluh) jurusan Teknik Kendaraan Ringan.
"Kami minta kepolisian segera menangkap pelaku. Kami juga belum tahu pelaku dari sekolah mana," kata Wawan, perwakilan SMK Bina Warga 1 di Bogor pada Jumat pekan lalu.
Sebelumnya, pihak sekolah menyayangkan peristiwa ini karena siswa SMK tewas itu tidak terlibat tawuran, melainkan baru pulang usai ujian tengah semester di sekolah. "Korban itu mau pulang selesai ikut ujian tengah semester. Pas menyeberang, pelaku datang naik motor dari arah Cibinong, terus ngebacok terus kabur," kata Wawan.
Kepolisian berupaya meredam kasus pelajar tewas dibacok tersebut agar tidak menimbulkan aksi balas dendam. Polresta Bogor Kota mengimbau agar teman-teman AS, para siswa SMK Bina Warga 1 untuk ikut menjaga situasi kondusif wilayah itu.
"Kami sampaikan jangan sampai ada aksi balasan dan juga biarkan proses penegakan hukum berjalan secara profesional dan kita tegakkan hukum. Jadi, tidak ada reaksi balas dendam atau reaksi balasan," ujarnya.
M.A MURTADHO
Pilihan Editor: Siswa SMK Bina Warga Bogor Tewas Disabet Pedang, Ketua DPRD Kabupaten Bogor: Jangan Dendam dan Ada Lagi Korban