TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Badya Wijaya mengatakan, Polsek Tambora menjadi pilot project dari program polisi rukun warga atau Polisi RW yang akan diterapkan di seluruh Indonesia. Menurut dia, program ini bertujuan untuk meningkatkan intensitas komunikasi antara polisi dengan warga yang dilayani.
"Saat ini program Polisi RW yang dilaksanakan Polda Metro Jaya menjadi percontohan seluruh Polda se-Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 12 April 2023.
Sebelumnya, saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Komisaris Jenderal Mohammad Fadil Imran gencar melaksanakan program Polisi RW. Polisi diterjunkan ke setiap RW guna menangani pandemi Covid-19, tawuran antarpelajar, dan tindak kriminal lainnya.
Kemarin, 34 Direktur Binmas dari Polda se-Indonesia hadir mengunjungi Polsek Tambora untuk mempelajari konsep program tersebut. Badan Pemelihara Keamanan Polri sedang melaksanakan studi banding tentang pelaksanaan Polisi RW di wilayah Polda Metro Jaya.
Nantinya, jelas Badya, polisi bakal hadir di setiap RW untuk membangun interaksi dengan warga. Tugas polisi adalah mendengar dan menerima segala keluh kesah, serta harapan atau keinginan warga.
"Polisi RW itu seperti LO (Liaison Officer) saja, jika dia tidak mampu mengatasi masalah yang ada sendiri, maka dia wajib meneruskan permasalahan yang dilaporkan warga ke Polsek atau Polres untuk diselesaikan segera oleh Polsek atau Polres," ujar dia.
Badya menyebut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto telah memerintahkan jajarannya untuk memperkuat program Polisi RW. Perintah Karyoto ini menindaklanjuti arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Pak Kapolda Metro sudah memberikan perintah saat commander wish beliau di awal menjabat," tutur Badya.
Pilihan Editor: Kapolda Metro Irjen Karyoto: Polisi RW Harus Punya Kemampuan Intelijen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.