Diminta Top Up
Setelah mengerjakan tiga tugas like dan subcribe dan reward cair, SN sudah mengerjakan tugas sampai 18 kali selama dua hari. Kemudian dia diminta untuk top up deposit.
"Top up ini diberi judul oleh pelaku sebagai Tugas Peningkatan. Dia ini bilangnya membantu menaikkan transaction rate di website krypto mitra perusahaan mereka, jadi kita diminta buat deposit dulu, nanti kita mainin dan bisa di-withdraw lagi," kata SN.
Bila tidak mau mengerjakan tugas peningkatan tersebut, dia tidak bisa lanjut guna mengerjakan tugas seperti biasa untuk like dan subscribe.
"Yang hari pertama, saya ikuti yang top up Rp500 ribu, dan berhasil ditarik biasa dengan reward-nya 20 persen, terus hari keduanya setelah saya mengerjakan tugas kesembilan,muncul lagi tugas peningkatan sama, harus deposit lagi di website Krypto rekan pelaku sebesar yang ditentukan mereka," jelas SN.
Dipindah ke Grup VIP
Setelah dirinya kembali top up, dirinya mengikuti instruksi pelaku melakukan tugasnya. Mereka mengeluarkan SN dari grup Telegram dengan jumlah member sekitar 300 dan dipindahkan ke grup kecil.
"Selesai tugas peningkatannya, biasanya seperti hari sebelumnya bisa langsung dicairkan, tapi kali ini tidak bisa, saya diminta buat menyelesaikan tugas di grup VIP dulu, anggotanya lima orang, satu orang pemimpinnya yang memberi tugas ke anggota," katanya.
Pelaku, sambung SN, menyebutkan anggota di grup tersebut adalah tim, jadi harus menyelesaikan semuanya, jika tidak ada yang selesai salah satu berarti yang sebelumnya sudah disetorkan tidak bisa dicairkan.
"Jadi jika tidak setor, merasa tidak enak dengan anggota lainnya, takut tidak bisa dicairkan, tapi tugas pertama di grup VIP itu bukan di deposit, mereka menyuruh mereview hotel dan restoran, saya ngerjain aja bersama empat orang itu, yang belakangan saya tahu mereka komplotan," jelasnya.
Selanjutnya korban dipindahkan ke grup VIP...