Jokowi tidak abuse of power
Langkah Kaesang maju menjadi calon Wali Kota Depok, Hamdi menganggap, bukanlah abuse of power dari ayahnya, yakni Presiden Jokowi. Karena menurut dia, Kaesang maju melalui kontestasi politik yang demokratis lewat Pemilihan Umum (Pemilu).
Selain itu, kata Hamdi, langkah Kaesang yang maju pemilihan Wali Kota Depok, seperti yang sudah dilalui kakaknya Gibran dengan menjadi Wali Kota Solo dan kakak iparnya, Bobby Nasution, menjadi Wali Kota Medan, tidak ada aturan yang dilanggar.
"Kan anaknya ikut kontestasi, seperti Gibran juga, kan dia ikut pemilu, dan dia menang ya sudah, kan satu-satunya demokrasi ya Pemilu, orang menang Anda tidak boleh (bilang) salah-salah, itu sirik itu, wah ini karena bapaknya, dia menang kok, mau bilang apa, dia melakukan dengan cara yang sah, enggak ada aturan yang dia langgar, jadi ini Kaesang belajar lah dari kakaknya," papar Hamdi.
PSI dukung Kaesang
Kaesang kini menjadi satu-satunya nama yang menguat di bursa calon Wali Kota Depok. Namanya pertama kali dimunculkan oleh relawan Ganjar Pranowo. Inisiatif politik ini dengan cepat disambar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan PSI.
Belakangan, PSI justru yang ngotot mencalonkan anak bungsu Jokowi itu untuk menggulung kekuasaan PKS yang sudah bercokol 20 tahun di Depok. Partai ini bahkan memasang billboard besar bergambar Kaesang di Jalan Margonda.
PSI bahkan sampai mengganti foto Kaesang dengan tampilan yang lebih resmi. Bila sebelumnya Kaesang tampak memegang sejuntung bunga mawar yang menjadi ciri khas PSI, kini Kaesang tampil dengan peci, berkaca mata dengan tangan menangkup seperti memohon doa restu.
Relawan pendukung Kaesang juga telah dideklarasikan di Depok. Relawan Depok Kaesang Menang atau Sang Menang dideklarasikan untuk mendukung Kaesang di Pilkada Depok 2024 pada Kamis siang, 1 Juni 2024
Pilihan Editor: Guru Besar Psikologi Politik UI: Kaesang Harus Manfaatkan Pengaruh Bapaknya untuk Jadi Wali Kota Depok
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.