TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperkirakan cuaca Jakarta akan dilanda berawan pada siang hari, Jumat, 9 Juni 2023.
Berdasarkan data perkiraan cuaca yang diunggah BMKG melalui website resminya, terlihat seluruh wilayah DKI Jakarta akan cerah berawan pada pagi hari.
Memasuki siang, seluruh wilayah DKI Jakarta berubah menjadi berawan. Ketika memasuki malam, wilayah Jakarta Selatan diperkirakan akan dilanda awan tebal.
Sedang Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat diperkirakan tetap dalam kondisi berawan. BMKG pun tidak memprediksi DKI Jakarta akan dilanda hujan dengan intensitas tinggi ataupun sedang.
Suhu di DKI Jakarta diperkirakan akan berada diantara 24-33 derajat selsius dengan kelembaban udara 55 sampai 95 persen.
Baca juga: Data BMKG: Gempa Terkini Kembali Menggoyang Lemah Banyubiru di Semarang
BMKG sampaikan fokus kerja tahun 2024
Sebelumnya, BMKG menyampaikan bahwa anggaran tahun 2024 fokus untuk membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim.
"Tema dan arah kebijakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2024 khususnya BMKG mendukung Prioritas Nasional Nomor 6, yaitu membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim. Jadi, anggaran tahun 2024 difokuskan untuk hal tersebut," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan terdapat tiga sasaran utama dalam bidang Meteorologi Klimatologi Geofisika (MKG) dalam rancangan awal RKP 2024, yaitu meningkatkan kecepatan penyampaian informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat.
"Indikatornya kecepatan penyampaian informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat menjadi tiga menit untuk tahun 2024. Pada 2023 adalah 3,5 menit," katanya.
Sasaran kedua, lanjut dia, meningkatnya sistem dan respons peringatan dini yang didukung oleh upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana, serta peningkatan kapasitas dan koordinasi kelembagaan dalam penanggulangan bencana.
"Indikatornya adalah persentase kelengkapan sistem peringatan dini bencana hidrometeorologis dan tektonis. Targetnya adalah 100 persen, untuk tahun ini masih 96 persen," katanya.
Sasaran ketiga, kata Dwikorita, meningkatkan akurasi informasi meteorologi dan klimatologi. Akurasi informasi meteorologi ditargetkan mencapai 91 persen, akurasi informasi klimatologi sebesar 83 persen.
Dalam kesempatan itu, Dwikorita juga menyampaikan arah kebijakan BMKG 2020-2024, yaitu menjadi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika berkelas dunia dengan semangat socio-entrepreneur.
Salah satu isu strategis arah kebijakan BMKG 2020-2024 adalah kebutuhan SDM berkualitas dan berdaya saing untuk menjawab tantangan era disrupsi menuju BMKG berkelas dunia.
Selain itu, lanjut dia, organisasi yang efisien dan mampu beradaptasi secara cepat terhadap berbagai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan lingkungan strategis.
Kemudian, perlunya layanan informasi meteorologi klimatologi geofisika yang cepat, tepat, akurat, dan luas jangkauannya serta mudah dipahami sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Isu strategis lainnya yakni penguatan dan pengembangan infrastruktur peralatan operasional BMKG, dan kebutuhan data yang terintegrasi untuk mendukung layanan informasi," tuturnya.
Dwikorita menyampaikan bahwa untuk pagu indikatif BMKG Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp2,769 triliun.
"Pagu indikatif BMKG ini sumber dananya yakni rupiah murni, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan pinjaman luar negeri," katanya.
Pilihan Editor: Cuaca Jakarta Hari Ini Diprediksi Turun Hujan pada Sore hingga Malam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.