Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Sekolah di Kolong Tol Angke

Reporter

image-gnews
Sekolah Pondok Domba di Kolong tol Angke, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (19/6/2023). ANTARA/Risky Syukur
Sekolah Pondok Domba di Kolong tol Angke, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (19/6/2023). ANTARA/Risky Syukur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selain berubah jadi permukiman, kolong tol Angke di Jelambar, Grogol juga telah punya sebuah sekolah. Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui Suku Dinas Pendidikan juga telah mengetahui keberadaan sekolah di kolong tol tersebut.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat, Junaedi mengatakan, pihaknya sudah melakukan mitigasi risiko atau tindakan pencegahan dengan langkah awal pendataan terhadap Sekolah Domba di kolong Tol Angke tersebut.

"Kemarin kita sudah panggil, sudah kita undang untuk pihak sekolahnya. Dan sudah kita lakukan ngobrol-ngobrol enak, ngobrol-ngobrol nyaman untuk kita lakukan pembinaan agar dengan kerja sama yang baik kita bisa melayani bagaimana proses ke depannya," ungkap Junaedi, Kamis, 22 Juni 2023 seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, mitigasi risiko tersebut diawali dengan melakukan pendataan terkait benar atau tidak di sana (kolong Tol Angke) ada sekolah.

"Ketika benar ada sekolah, sekolah itu berizin atau tidak. Setelah kita cek di lapangan ternyata memang benar ada sekolah itu dan tidak berizin," katanya.

Rabu kemarin, 21 Juni 2023 pihak pengelola sekolah di kolong tol Angke telah diajak berbicara oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. "Kita ngobrol-ngobrol ya di sana ada proses yang dilakukan oleh para relawan dan proses itu tentunya kita arahkan menjadi lebih baik," ungkap dia.

Tentang kebijakan yang akan diambil adalah kebijakan yang bersinergi dengan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) lain di tingkat Wali Kota ini. Karena itu menyangkut masalah hunian di kolong Tol tol Angke secara keseluruhan.

"Dari hasil pendataan kami, tercatat kurang lebih ada 70 anak TK dan SD," ungkap dia.

Tentang rencana pemindahan anak-anak sekolah itu, lanjut dia, bukan wewenang Suku Dinas Pendidikan (Sudindik).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tetapi ketika itu ada sebuah kebijakan dipindahkan, kami akan ikut serta melakukan atensi kepada mereka. Apa atensinya? Tentu kita arahkan jangan sampai ada anak-anak kita di sana walaupun itu adalah anak-anak sekolah yang tidak berizin mereka harus kita beri perhatian," ungkapnya.

Terkait pemindahannya dan langkah lainnya, kata dia, hal itu dikoordinasikan oleh pimpinan di pemerintah kota.

"Untuk urusan Sudindik itu urusan yang mana soal atensi pada pendidikan. Ya, untuk langkah awal kita lakukan pendataan tadi," ungkapnya.

Walaupun belum secara komprehensif dilakukan, pihaknya sudah melakukan mitigasi resiko atau melakukan mengantisipasi.

Sekolah domba itu sebenarnya, lanjut dia, dibangun oleh anak-anak muda yang punya perhatian terhadap anak-anak kecil yang ada di sana. Meski tidak merinci waktunya, Junaedi mengatakan sekolah itu sudah lama ada di kolong tol Angke.

"Apa langkahnya? Dengan pendataan di lapangan. Yang kedua kita undang kepala sekolah dan para relawannya. Kita samakan frekuensi, kita samakan persepsi dan kita samakan langkah-langkah penyelesaian yang akan kita lakukan," katanya.

Langkah tersebut akan dikolaborasikan bersama dengan pihak kepala sekolah dan relawan sekolah di kolong tol Angke. "Untuk detail kebijakannya, kita tunggu dari pimpinan, baru nanti kita bergerak sesuai tupoksi masing-masing," kata dia.

Pilihan Editor: Dari Mana Warga Kolong Tol Angke Bisa Dapat Aliran Listrik? Lurah Jelambar: Tanya ke Jasa Marga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

4 hari lalu

Muhammad Rizky Firdaus Kuasa hukum persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum staf Kelurahan sekaligus Komite sekolah. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.


Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

4 hari lalu

Pengurus YKS dan kepala sekolah saat menyampaikan informasi terkait kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di salah satu ruang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.


Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

4 hari lalu

Pengurus YKS dan kepala sekolah saat menyampaikan informasi terkait kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di salah satu ruang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

Kepala SMK Lingga Kencana membantah pihak sekolah mencari keuntungan dari kegiatan perpisahan siswa yang mengalami kecelakaan bus di Subang.


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

5 hari lalu

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.


Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

8 hari lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

Polisi akan memanggil orang tua dan guru dari sekolah para pelajar yang terlibat tawuran itu untuk memberikan klarifikasi.


Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

8 hari lalu

Ilustrasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasiona. TEMPO/Prima Mulia
Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas


Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

8 hari lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.


TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

9 hari lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.


Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

10 hari lalu

Siswa SDN Beji 1 usai mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah yang beralamat di Jalan Komodo Raya, Pancoran Mas, Depok, Senin, 4 Maret 2024. Sekolah ini berharap program makan siang gratis tak diambil dari dana BOS reguler. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.


"BRI Peduli Ini Sekolahku", Komitmen Nyata BRI bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia

16 hari lalu

"BRI Peduli Ini Sekolahku", Komitmen Nyata BRI bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia

Program ini hadir untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah pedalaman dan perbatasan.