TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petugas kebersihan bernama Pasana terlihat mengelilingi lantai 3 Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat. Dia sedang mencari alat kebersihan yang sebelumnya diletakkan di satu di antara kios yang terbengkelai.
Laki-laki berusia 48 tahun tersebut mengungkapkan sudah bekerja di Blok G sekitar tiga tahun. Saat itu, pasar yang pernah semarak menampung para pedagang kaki lima di era Gubernur Joko Widodo ini sudah sepi.
Meski sepi dan cenderung terbengkelai, Pasana mengaku belum pernah bertemu atau mendapati pelaku kriminal termasuk pengguna narkoba yang memanfaatkan situasi itu di Blok G Pasar Tanah Abang. "Nggak ada masalah, baru kemarin itu," katanya, Sabtu, 8 Juli 2023.
Dia merujuk kepada pemberitaan dua hari lalu bahwa Blok G Pasar Tanah Abang telah menjadi sarang preman, pencopet, dan bahkan pengguna narkoba saat malam tiba--selepas para pedagang menutup kios. Mereka, disebutkan sebagian pedagang, leluasa di lantai dua dan tiga. Beberapa berita disertai pemandangan pecahan botol minuman keras di lokasi pasar yang sudah terbengkelai.
Menurut Pasana, polisi dan petugas keamanan pasar sudah datang mencari barang bukti sarang preman dan sarang narkoba itu. Mereka, kata Pasana, memungut sebuah botol bekas kemasan air mineral dengan sedotan yang terpasang pada tutupnya. "Tetapi saya tidak tahu pasti apa benar itu untuk isap sabu," kata Pasaman yang mengaku masih sulit percaya kebenaran kabar sarang preman dan narkoba itu.
Salah satu pedagang bernama Amin, 70 tahun, juga mengaku yang sama. Dia menyatakan tidak tahu keberadaan sarang preman dan pengguna narkoba di blok pasar yang ditempatinya itu. "Sejauh ini nggak ada ya," ujarnya.
Amin (70 tahun), salah satu pedagang yang masih bertahan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu 8 Juli 2023. Pasar ini kini dikeluhkan semakin sepi dan cenderung terbengkelai, bahkan dikabarkan jadi sarang preman. Tempo/M. Faiz Zaki
Justru keluhan yang dirasakan oleh Amin selama berdagang adalah pasar itu semakin sepi. Penghasilannya pun tidak menentu, terkadang satu hari tak satupun barang yang berhasil dijualnya.
Berdasarkan pantauan Tempo di lantai 1, 2 dan 3, tidak ditemukan bukti peralatan bekas isap sabu ataupun botol minuman keras. Hanya ada barang-barang bekas seperti kain, manekin, dan sampah yang dibiarkan tercecer. Begitu juga dengan kondisi gedung yang banyak rusak dan dibiarkan tak terawat.
Tempo juga membuktikan semua kios di lantai 2 dan 3 sudah tutup semua, kecuali lantai 1 masih ada yang berjualan. Pada lantai dasar juga terdapat pasar bahan kebutuhan pokok, seperti sayur, daging, dan bumbu-bumbu.
Pasana selaku petugas kebersihan mengungkapkan, saat ini hanya ada tiga orang lain dan dirinya yang ikut bertanggung jawab soal kebersihan di Blok G Pasar Tanah Abang. "Sejak pandemi Covid-19 dikurangi, tadinya 10 orang," katanya.
Satu sudut di Blok G Pasar Tanah Abang pada Sabtu, 8 Juli 2023. Pasar yang pernah meriah menampung PKL di era GubernurJokowi ini kini kotor, sepi, dan dikabarkan menjadi sarang preman dan pengguna narkoba. Tempo/M. Faiz Zaki
Kondisi kebersihan lantai 1, 2, dan 3 Blok G Pasar Tanah Abang terlihat buruk. Pasana pun mengaku hanya membersihkan seadanya bersama rekan-rekannya yang terbatas itu.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk menindaklanjuti dugaan Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan narkoba. Hasilnya, kata dia, tidak ditemukan bukti apapun.
Menurut dia, jajarannya mengecek ke lokasi sepanjang Kamis-Jumat. Meski tak menemukan apapun, Polres Jakarta Pusat tetap akan memantau Blok G Pasar Tanah Abang guna memastikan pasar ini bukan tempat preman 'berpesta'.
Pilihan Editor: Prediksi Cuaca Hari Ini di Bodetabek, Waspada Hujan Sedang hingga Lebat