TEMPO.CO, Jakarta - Polres Kota Tangerang Selatan telah menetapkan Budyanto Djauhari, 38 tahun, sebagai tersangka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Namun, suami yang menganiaya istrinya dalam kondisi hamil 4 bulan di Serpong, Tangerang Selatan itu tidak ditahan.
Awal mula ramainya kasus KDRT di Tangerang
Kasus KDRT yang terjadi di Perumahan Serpong Park, Claster Diamond, Kota Tangerang Selatan ini viral dan menarik perhatian masyarakat karena si suami tega menganiaya istrinya sendiri yang sedang hamil. Setelah menganiaya, pelaku menantang warga sekitar yang melerai.
Pantauan Tempo di lokasi kejadian saat ini rumah tersebut terlihat sepi dari aktivitas. Rumah bercat pink ini berada di ujung jalan klaster. Pagar rumah tersebut juga terlihat copot. Lingkungan sekitar juga merupakan kawasan padat penduduk.
Alasan polisi tak tahan pelaku KDRT
Kepala Unit Penanganan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Inspektur Dua Siswanto mengatakan pihaknya menjerat pelaku dengan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau UU KDRT.
Pasal 44 ayat 1 UU KDRT menyebut pelaku KDRT diancam pidana penjara paling lama lima tahun atau denda Rp15 juta rupiah.
Sementara Pasal 44 ayat 4 mengatur jika kekerasan dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam bekerja atau kegiatan sehari-hari diancam pidana maksimal 4 bulan atau denda Rp 5 juta. Hal tersebut, kata Siswanto, membuat pelaku tidak dapat ditahan.
“Kalau pelakunya (KDRT) suami atau istrinya, maka berlaku (Pasal 44) ayat yang ke-4," katanya, Jumat, 14 Juli 2023.