Supriadi mengklaim Pemkot Tangsel berencana membeli lahannya yang dipakai sebagai jalan akses lingkungan sekitar. "Lahan saya pribadi nanti yang mau dibayarin. Kalau punya saya cuma 20 meter persegi doang," kata dia.
Meski Pemkot Tangsel tak kunjung menyelesaikan kasus penyerobotan tanah yang dilakukan pihak sekolah, pemilik lahan akan memberikan kesempatan sampai SD Negeri Lengkong Karya punya akses jalan sendiri.
"Jadi nanti mah tetep kalo udah dibayar lahan saya, bakal dilanjut ampe depan pemageran sama yang punya lahan itu," kata dia.
Dia berharap persoalan pemagaran gerbang masuk SD Lengkong Karya bisa segera selesai. Apalagi jalan tersebut merupakan akses satu-satunya bagi selolah dan warga sekitar.
Saat dikonfirmasi TEMPO, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie belum merespons. Lokasi penembokan akses jalan sekolah tersebut berada tidak jauh dari kediaman Wali Kota Tangsel itu.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Maling Motor Hingga Pelaku Penggelapan Dapat Restorative Justice dari Kejaksaan Negeri Tangsel