TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Siti Khotimah menangis karena mantan majikan dan rekan-rekannya yang ikut menganiaya hanya dihukum ringan. Berdasarkan pantauan Tempo, Siti menitikan air matanya setelah persidangan ditutup hakim.
Ayah Siti bernama Suparno beserta anggota keluarga yang lain merangkul anaknya itu. Kemudian seorang jaksa perempuan mencoba menenangkan Siti.
Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) ini mengenakan kerudung hitam, masker hitam, baju lengan panjang warna merah muda. Kemudian dia menggunakan celana panjang, serta menggunakan dua tongkat untuk membantunya berjalan.
Keadaan fisik Siti Khotimah tampak belum pulih. Kakinya sulit melangkah karena luka yang masih dalam penyembuhan.
Saat keluar dari Ruang Sidang Utama Oemar Seno Adji, dia sesekali mengusap air matanya yang tidak terbendung. Dia tidak bisa berkata-kata kepada awak media yang bertanya soal hasil putusan.
Suparno, ayah dari Siti, menyatakan tidak bisa menerima putusan majelis hakim. Namun, dia berusaha menerima karena tidak ingin mengurus masalah ini berlarut-larut di Jakarta.
Sedangkan mesti mengurus keluarga juga yang berada di kampung halaman. "Jadi bapak untuk segera memutuskan ini dan menerima semua ini apa adanya, semuanya tergantung dan saya serahkan kepada Yang Kuasa," kata Suparno usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 24 Juli 2023.
Dia juga belum memutuskan apakah akan mengajukan banding atas putusan ini atau tidak. Suparno berharap kondisi anaknya bisa pulih seperti sedia kala.
Hakim Ketua Tumpanuli Marbun menuturkan, terdakwa secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan melawan hukum.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Metty Kapantow oleh karena itu dengan pidana penjara selama empat tahun, terdakwa So Kasander tiga tahun enam bulan," kata Tumpanuli saat sidang.
Sedangkan Jane Sander, anak dari Metty dan Kasander, dihukum selama tiga tahun enam bulan. Hukuman kepada tiga orang anggota keluarga ini dan enam ART lainnya sama dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebelumnya.
Kemudian terdakwa ART bernama Evi dipenjara empat tahun, Sutriyah tiga tahun enam bulan. Lalu Inda Yanti, Pebriana Amelia, Saodah, Pariyah, masing masing selama tiga tahun dan enam bulan.
Penyiksaan terhadap Siti Khotimah terjadi pada September hingga Desember 2022. Alasan para pelaku menganiaya korban karena dia kedapatan beberapa kali mencuri hingga akhirnya disiksa sebagai hukumannya.
Kasus KDRT ini dilakukan majikan dan rekan Siti dengan cara memukul badan korban dengan benda tumpul. Selain itu menyuruh memakan cabai mentah yang sudah diulek, diborgol di kandang anjing, hingga memaksa memakan kotoran anjing.
Pilihan Editor: Majikan Penganiaya Siti Khotimah ART Asal Pemalang Divonis 4 Tahun Penjara