TEMPO.CO, Depok - Tersangka pembunuhan mahasiswa UI, Altafasalya Ardnika Basya, 23 tahun, hanya tertunduk lesu dan berulang kali melontarkan kata maaf saat menjalani rekonstruksi kasus yang digelar Polres Metro Depok. Altaf membunuh Muhammad Naufal Zidan di rumah Kos Apik Zire, Jalan Palakali Raya, RT. 07, RW. 05, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok.
Altaf tiba di TKP untuk menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan dengan menumpang mobil Toyota Avanza. Baju tahanan warna jingga dan celana cokelat melekat di tubunya. Kakinya tidak beralas.
Kepalanya tertunduk begitu keluar dari mobil. Pun saat menunggu rekonstruksi dimulai. Ia hanya duduk di pojokan sambil menundukkan kepala. Tak perdulikan awak media yang terus memburu gambar dan video pembunuh juniornya di Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia itu.
Rekonstruksi diawali dengan adegan Altaf mengendarai motor ke parkiran kos-kosan korban. Setelah itu korban keluar menghampiri pelaku dan mereka masuk bersama.
Tidak lama setelah itu, tersangka keluar dan mengambil senjata tajam dari dalam jok motor.
Saat menjalani adegan pria berkacamata ini kerap kali mengucapkan kata "Maaf" dan "terima kasih".
Altaf terlihat koperatif menjalani adegan demi adegan kasus pembunuhan mahasiswa UI tersebut.
Hal ini pun diakui oleh Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kota Depok Edrus menilai dari hasil rekonstruksi sudah tergambar jelas.
"Kalau untuk adegan-adegan ini kan tersangkanya kooperatif dan menjelaskan apa adanya dari awal mula datang ke kosan sampai dengan kejadian penusukan sudah jelas," kata Edrus, Selasa, 22 Agustus 2023.
Pilihan Editor: Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswa UI Depok, Altafasalya Jalani 50 Adegan