TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan 44 Puskesmas Kecamatan dan 31 RSUD yang ada siap melayani masyarakat selama 24 jam sebagai upaya penanganan kesehatan masyarakat terdampak polusi udara.
Ani menuturkan di Puskesmas Kecamatan telah tersedia Poli Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan layanan Pojok Polusi untuk edukasi kepada masyarakat. “Berdasarkan data yang kami himpun, jumlah kasus ISPA di Jakarta memiliki kecenderungan meningkat di awal tahun dan kemudian menurun," kata Ani dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 September 2023.
Tren kasus dampak polusi di DKI
Dia menjelaskan tren dan jumlah kasus di 2023 relatif tidak jauh berbeda dibandingkan 2018 dan 2019 (sebelum pandemi). Total kasus berada pada kisaran 134 ribu hingga 157 ribu kasus per bulan.
Ani menyampaikan tren kasus ISPA pada balita dibandingkan kelompok usia di atas 5 tahun periode 2018, 2019 (sebelum pandemi), dan 2023 (pascapandemi) juga cenderung tidak jauh berbeda, yaitu berada di kisaran 24 persen hingga 31 persen dari jumlah kasus ISPA.
Untuk tren bulanan pneumonia di RS maupun di puskesmas, kata Ani, mulai meningkat sejak pertengahan 2022 sampai dengan saat ini. Jumlah kasus pneumonia di RS tertinggi pada Maret 2023 sebesar 1.537 kunjungan pasien pneumonia dan saat ini menurun di angka 1.376 pasien.
"Rerata 19,7 persen dari pasien pneumonia tersebut merupakan masyarakat dari luar Jakarta," ujarnya.