TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga di 4 RW Lenteng Agung minta Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan memberlakukan contraflow di Jalan Raya Lenteng Agung. Usul ini diajukan setelah kecelakaan truk tabrak beberapa pengendara motor melawan arus yang mengakibatkan beberapa pengendara luka-luka.
Warga sekitar mengatakan banyak pengendara motor melawan arus di Jalan Raya Lenteng Agung karena jalan memutar yang jauh serta kemacetan. Warga beralasan mereka terpaksa lawan arah untuk mengantar anak ke sekolah dan bekerja.
Warga dari 4 RW, yaitu RW 07, 08, 09 dan 10, mengajukan permohonan sistem contraflow di Jalan Raya Lenteng Agung pada pagi hari.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Bernad Octavianus Pasaribu menyatakan memang ada usulan dari beberapa RW di Lenteng Agung agar sistem contraflow diberlakukan bagi pengendara motor di Jalan Raya Lenteng Agung, terutama pada pagi hari.
“Beberapa RW di sana mengusulkan sistem contraflow, khususnya pagi,” kata Bernad pada Tempo, Ahad 3 September 2023.
Bernad mengatakan sedang mencoba membahas usul contraflow dari warga RW Lenteng Agung itu dengan pihak terkait. “Kita coba bahas dulu dengan pihak-pihak terkait, apakah memungkinkan atau tidak,” katanya.
Dia mengatakan Sudin Perhubungan akan melakukan survei ke lokasi untuk mengkajinya. “Mungkin saja dilakukan dan tidak menutup kemungkinan akan ada contraflow di sekitaran itu,” jawabnya.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jaksel itu menambahkan di lokasi ada crossing sehingga menjadi pertimbangan yang memberatkan untuk penerapan contraflow di Jalan Lenteng Agung. “Ada petimbangan yang memberatkan tapi tidak menutup kemungkinan, nanti kita rapat kembali, sekarang semua sedang fokus dan sibuk dengan KTT,” ujarnya.
OHAN
Pilihan Editor: Pengendara Motor Lawan Arah di Lenteng Agung karena U-turn Terlalu Jauh? Ini Jawaban Polda Metro