TEMPO.CO, Jakarta - PT Transjakarta telah menempatkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau kamera tilang elektronik di beberapa jalur bus Transjakarta. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk sterilisasi jalur Transjakarta agar tidak dilalui oleh kendaraan pribadi.
“Sterilisasi ini kita lakukan dengan koordinasi kita pada TNI-Polri, ada Dishub di situ tapi sekarang kita juga dorong ETLE,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza kepada TEMPO di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 19 September 2023.
Pemasangan ETLE yang telah dilakukan di beberapa jalur diharapkan bisa menjadi efek jera bagi kendaraan non-Tranjakarta untuk tidak menggunakan jalur khusus itu.
“Jadi di jalur-jalur Tranjakarta kita sudah pasang beberapa ETLE, sehingga nanti pada saat orang masuk, mungkin dia lihat nggak ada petugas tapi nanti bisa aja masuk tagihan, surat tilang,” ujarnya.
Penumpukan Penumpang Transjakarta
Menurut Welfizon, terjadinya penumpukan penumpang di jam sibuk bukan karena kurangnya armada bus Transjakarta. Transjakarta memiliki 4.000 armada yang terdiri atas 2.500 mikrotrans; 1.500 unit bus besar dan bus sedang. Dari 1.500 unit bus tersebut, 700 unit adalah bus BRT dan 800 unit bus non-BRT.
“Baik itu bus sedang atau pun bus besar, bus sedang bus besar ini ada yang milik TJ ada juga yang dimiliki operator. Totalnya, kira-kira 1.500 unit,” kata dia.
Ia mengatakan pada jam sibuk, pihaknya mengoperasikan seluruh armada yang ada. Namun, fakta di lapangan sering terjadi keterlambatan karena kondisi jalanan yang menyebabkan bus tertahan.
“Tapi di jam sibuk sebagian rute-rute kita yang mix traffic itu juga tertahan,” ucapnya.
Dia menjelaskan kendala yang dialami bus Transjakarta pada saat jam sibuk, salah satunya untuk rute Blok M-Kota. Pada jam normal bus membutuhkan waktu 1 sampai dengan 1,5 jam, tetapi saat jam sibuk perjalanan dari Blok M ke Kota balik lagi ke Blok M memungkin memakan waktu 1,5 sampai dengan 2 jam.
“Jadi dengan armada yang kita operasikan itu sebagian juga terhambat di beberapa mix traffic. Jadi, perputarannya yang harus kita percepat, makanya sekarang yang kita lakukan kita juga mendorong sterilisasi,” kata dia.
Sementara itu, jumlah penumpang Transjakarta per hari tercatat lebih dari sejuta. “Sudah sampai sejuta 70 puluh ribuan, hampir 1,1 juta,” katanya.
Pilihan Editor: Transjakarta Targetkan 265 Juta Pelanggan Meski Subsidi Turun Jadi Rp 3,573 Triliun