TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Imam Masykur yang tewas usai diduga diculik dan dianiaya oleh tiga anggota TNI memasuki gelar rekonstruksi hari ini. Sementara penasihat hukum keluarga korban, Hotman Paris Hutapea, mengungkapkan ada cukong di balik penculikan yang menewaskan pria asal Aceh ini.
Rekonstruksi tertutup
Dilansir dari Tempo, rekonstruksi dimulai pukul 09.00 WIB di Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan, pada hari ini, Selasa, 26 September 2023.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, rekonstruksi dilakukan di sebuah lapangan, namun awak media diarahkan menuju lokasi yang jauh dari tempat rekonstruksi.
Seorang anggota TNI yang enggan disebut namanya menjelaskan rekonstruksi kasus penculikan dan penganiayaan yang melibatkan anggota Paspampres itu tertutup untuk wartawan.
Sekitar pukul 09.44 WIB, awak media diarahkan ke ruang tunggu karena rekonstruksi berlangsung sampai di lokasi pertama wartawan menunggu.
Rekonstruksi tertutup kasus pembunuhan yang tertutup ini berbanding terbalik dengan desakan beberapa pihak agar kasus ini diusut secara terang. Rekonstruksi itu dihadiri oleh pihak penasihat hukum keluarga korban, oditur, jaksa agung militer, Puspen Mabes TNI, dan Dispenad.
Diduga ada cukong di balik tewasnya Imam
Kuasa hukum keluarga Imam, Hotman Paris Hutapea, mengatakan ada cukong yang menjadi dalang di balik penculikan tersebut, selain tiga anggota TNI yang kini sudah ditahan.
Hotman yang hadir dalam rekonstruksi pembunuhan Imam di Pomdam Jaya menyatakan praktik pemerasan seperti yang dialami Imam sudah berlangsung lama. Menurut dia, praktik ini ada cukongnya.
“Kami dapat informasi masih dari berbagi orang bahwa ada cukongnya,” kata Hotman setelah rekonstruksi di Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan, Selasa, 26 September 2023.
Hotman menjelaskan cukong tersebut seorang pengusaha dan bukan militer. “Seorang pengusaha oknum swasta bukan dari militer, ini dialah yang mengkoordinir ini,” ucapnya.
Selanjutnya: Menurut Hotman, si cukong belum ditangkap