Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Eksklusif Tempo dengan Ibu Imam Masykur: Hilang Nyawa Ganti Nyawa!

image-gnews
Fauziah, ibu dari Imam Masykur saat diwawancarai di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023. Dia membeberkan perihal kasus kematian anaknya yang diculik lalu dibunuh tiga anggota TNI. Tempo/Muhamad Reza Ar Raafi
Fauziah, ibu dari Imam Masykur saat diwawancarai di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023. Dia membeberkan perihal kasus kematian anaknya yang diculik lalu dibunuh tiga anggota TNI. Tempo/Muhamad Reza Ar Raafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fauziah kini mesti terbang bolak balik Aceh-Jakarta. Mengaku sehari-hari hanya buruh kasar di kebun sawit, perempuan berusia 47 tahun itu bertekad menagih keadilan untuk kematian putranya, Imam Masykur. Pemuda berusia 25 tahun yang baru 1,5 tahun merantau ke Jakarta itu menjadi korban penculikan dan pembunuhan komplotan tiga anggota TNI, seorang di antaranya berasal dari satuan elite Paspampres.

"Saya ingin para pelaku dihukum mati," kata Fauziah saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Jumat, 22 September 2023.

Masih terngiang di telinganya saat Imam Masykur berpamitan ke Jakarta pada April tahun lalu. Saat itu tepat bulan puasa, Imam Masykur minta didoakan mudah rezeki dan panjang umur. Begitu juga dengan komunikasi terakhir sebelum kejadian penculikan, Fauziah senang mendengar tawa anak keduanya dari empat bersaudara itu dari seberang telepon.

Tak disangka dia harus menerima Imam Masykur pulang dalam peti mati pada akhir bulan lalu. Mayatnya ditemukan terapung di sungai di Karawang, Jawa Barat, pada 15 Agustus 2023 atau tiga hari setelah Imam Masykur diculik dari toko kosmetik yang sedang dijagainya di Ciputat, Tangerang Selatan.

Kepada M. Faiz Zaki dan Reza Ar Raafi dari TEMPO, Fauziah mengungkap bagaimana dia mendendam terhadap para pelaku. Termasuk bagaimana dia sudah berusaha mengumpulkan uang tebusan Rp 50 juta yang diminta untuk bisa menyelamatkan anaknya itu dari ancaman, kalau dia tidak kirim uang, 'anak ibu dibunuh buang ke sungai.'

Berikut penuturan Fauziah selengkapnya yang ditemani tim kuasa hukumnya,   

Seperti apa Imam Masykur di mata keluarga?

Dia anak baik, rajin, dan tidak bertingkah. Sama tetangga juga sama, di kampung dia hidup bermasyarakat. Masalah ibadah juga dia ada rajin, sembahyang, rajin ngaji-ngaji, dia gak ada rusah-rusuh di kampung. Anaknya bisa kita atur, gak banyak ngomong, etikanya sehari-hari bagus. 

Motif anggota Paspampres Praka RM dan dua rekannya yang menculik Imam Masykur di Ciputat adalah pemerasan.

Kenangan apa yang paling Ibu ingat terhadap Imam Masykur?

Ibu kerja buruh kasar di kebun kelapa sawit, sering dia yang antar pagi-pagi, soalnya Ibu gak bisa bawa sepeda motor. 

Bagaimana Imam Masykur bisa sampai ke Jakarta?

Dia tamatan SMP sudah sering merantau-rantau. Tapi nggak jauh. Dari dulu emang dia suka dagang, berjiwa dagang. Dari di Aceh jualan sandal, tas, baju. Pernah juga berusaha di kampung bertambak, tambak udang, tambak ikan. Itu usaha dari abang sepupu dia. Habis itu baru merantau ke Jakarta.

Baca halaman berikutnya komunikasi yang terjalin setelah Imam Masykur di Jakarta dan kabar penculikan yang pertama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dirawat di RS, Ibu Korban Pembunuhan di Jagakarsa Belum Tahu 4 Anaknya Tewas

2 jam lalu

Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar melakukan konferensi pers kasus pembunuhan 4 anak oleh orang tuanya di Jagakarsa bersama Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi pada Kamis, 7 Desember 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Dirawat di RS, Ibu Korban Pembunuhan di Jagakarsa Belum Tahu 4 Anaknya Tewas

Pihak rumah sakit membatasi penjengukan ibu 4 anak korban pembunuhan di Jagakarsa untuk mencegah kondisinya drop


Sandiaga Uno Khawatir Pengungsi Rohingya jadi Bagian Tindak Pidana Perdagangan Orang

3 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Uno Khawatir Pengungsi Rohingya jadi Bagian Tindak Pidana Perdagangan Orang

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menanggapi keberadaan pengungsi Rohingya yang masuk ke Aceh.


Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Hasil Autopsi Simpulkan Mayat Sudah Membusuk

6 jam lalu

Ilustrasi Mayat Bayi / Bayi Meninggal Duni. theage.com.au
Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Hasil Autopsi Simpulkan Mayat Sudah Membusuk

Hasil autopsi empat anak tewas yang diduga korban pembunuhan ini sudah terbit. Kesimpulannya adalah mayat sudah membusuk kurang dari 7 hari.


Pelaku Penembakan di AS yang Tewaskan 6 Orang Ditangkap, Diduga Bunuh Ayah-Ibu Kandung

8 jam lalu

Ilustrasi penembakan. timeout.com
Pelaku Penembakan di AS yang Tewaskan 6 Orang Ditangkap, Diduga Bunuh Ayah-Ibu Kandung

Penembakan di AS yang dilakukan secara berantai membuat geger. Pelaku penembakan yang menyebabkan 6 orang tewas ditangkap.


Mengenal UNHCR yang Disorot Usai Gelombang Pengungsi Rohingya Tiba Di Aceh

9 jam lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat  di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Mengenal UNHCR yang Disorot Usai Gelombang Pengungsi Rohingya Tiba Di Aceh

Peran UNHCR sebagai badan yang menangani masalah pengungsi Rohingya disorot usai masuknya pengungsi dari Ronghingya ke Aceh.


Keluarga di Kasus Pembunuhan 4 Anak: Suami tak Kerja, Kontrakan Menunggak

11 jam lalu

Rumah TKP pembunuhan empat anak di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT.4/RW3 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempo/Novali Panji
Keluarga di Kasus Pembunuhan 4 Anak: Suami tak Kerja, Kontrakan Menunggak

Pemilik kontrakan lokasi pembunuhan 4 anak di Jagakarsa menceritakan kondisi keluarga korban


Bau Busuk Masih Tercium di Lokasi Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

12 jam lalu

Rumah TKP pembunuhan empat anak di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT.4/RW3 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempo/Novali Panji
Bau Busuk Masih Tercium di Lokasi Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Bau busuk tercium di lokasi kasus pembunuhan 4 anak di Gang Roman, Jagakarsa, Jakarta Selatan


Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan di Lhokseumawe, Mahfud Md Berharap UNHCR Gerak Cepat

17 jam lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat  di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan di Lhokseumawe, Mahfud Md Berharap UNHCR Gerak Cepat

Pengungsi Rohingya dilaporkan melarikan diri dari penampungan sementara di gedung bekas kantor imigrasi, Desa Ulee Blang Mane, Lhokseumawe.


Polisi Temukan Tulisan Puas Bunda, Tx for All di TKP Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

22 jam lalu

Rumah TKP pembunuhan empat anak di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT.4/RW3 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempo/Novali Panji
Polisi Temukan Tulisan Puas Bunda, Tx for All di TKP Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Sebelum kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa ini, polisi menerima laporan KDRT yang diduga dilakukan ayah korban.


Diduga Ada KDRT di Balik Penemuan 4 Anak Meninggal di Jagakarsa

22 jam lalu

Rumah TKP pembunuhan empat anak di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT.4/RW3 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempo/Novali Panji
Diduga Ada KDRT di Balik Penemuan 4 Anak Meninggal di Jagakarsa

Polisi masih mendalami penyebab kematian empat anak yang tewas di kamar tidur di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.