TEMPO.CO, Jakarta - Terhitung sudah empat hari Puskesmas Jati 2 di Jalan Kaplongan I, Jakarta Timur beralih fungsi menjadi Pusat UKM atau Upaya Kesehatan Masyarakat.
Tak lagi jadi Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) berfokus dalam mengakomodir upaya promotif preventif dalam hal promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Demikian keterangan tertulis yang terpasang di papan pengumuman puskesmas.
Sejak Selasa, 3 Oktober 2023 hingga Rabu, 4 Oktober 2023 Tempo mencoba berkunjung ke puskesmas penambahan itu pada di siang hari. Di hari pertama, hanya terlihat tiga orang pengurus puskesmas. Dua orang terlihat bekerja di dalam dan satu orang lainnya adalah penjaga keamanan.
Di hari berikutnya, suasana tak jauh berbeda. Selain petugas, hanya ada dua orang pengunjung yang datang. Pengunjung itu adalah seorang lanjut usia (lansia) yang sedang bertanya di loket pendaftaran dan seorang lagi perempuan dewasa yang sedang menunggu obat.
Suasana jauh berbeda dengan Puskesmas Kecamatan Pulogadung di Jalan Kayu Putih Selatan III, Jakarta Timur. Menurut pantauan Tempo pada Rabu, 4 Oktober 2023, pukul 11.40 hingga 14.00 WIB, tercatat 160 orang lebih nomor antrian disebut.
Terlihat banyak pasangan yang membawa anak bawah lima tahun (balita). Ada yang memeriksakan gigi, imunisasi, atau melakukan pengobatan. Tak sedikit juga masyarakat lansia yang berkunjung.
Yetno, warga berusia 76 tahun misalnya. Sejak pukul 10.00 WIB dia sudah datang ke puskesmas untuk cek kesehatan lansia. “Saya periksa tensi aja sama detak jantung, tiap bulan cek,” kata Yetno di Puskesmas Kecamatan Pulogadung pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Yetno mengaku lebih memilih Puskesmas Kecamatan Pulogadung sejak awal karena tempatnya lebih besar dan memiliki fasilitas yang bagus, walaupun rumahnya ada di daerah Jati dekat dengan Puskesmas Jati 2. Dia sendiri hanya tahu jika Puskesmas Jati 2 ditutup tapi tak mengetahui alasannya. “Di dekat rumah saya itu ada (puskesmas) yang di Kaplongan, tutup. Enggak tahu kenapa, katanya dipindahkan,” kata Dia.
Ia juga berkata tidak tahu soal pengalihan fungsi UKM ke Puskesmas Jati 2. Ia tidak mendapat sosialisasi maupun pesan apapun. Anaknya yang sering mengantar dia ke puskesmas, juga diakuinya tidak tahu soal perubahan tersebut. “Anak saya sendiri aja jarang kemari. Bukan jarang lagi, emang belum pernah. Biasanya jemput saya sampai depan gerbang,” ucap Yetno.
Sama halnya dengan Yetno, Mubsira lansia berusia 65 tahun, juga tidak mengetahui adanya pemindahan Puskesmas ke UKM. Warga yang tinggal di daerah Kampung Baru itu hanya sering melakukan pengobatan di puskesmas.
“Saya kalau cek, ikut kesehatan lansia di Al-Mujadid, 1 bulan sekali. Seringnya cek tensi darah,” kata Mubsira di Puskesmas Kecamatan Pulogadung pada Rabu, 4 Oktober 2023. Ia mengaku pergi puskesmas jika pusingnya sedang kambuh agar diberi obat.
Sebelumnya, dalam Surat Edaran Penutupan Puskesmas Kelurahan Jati II sudah tertera bahwa mulai 28 September 2023, Puskesmas Kelurahan Jati II ditutup tidak melakukan pelayanan dan dialihfungsikan menjadi UKM Center. Menanggapi hal itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pengelolaan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
Pilihan Editor: Anggota DPRD DKI Nilai Heru Budi Tak Perlu Ubah Puskesmas Jadi UKM Center