TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah bernama Benediktus Alvaro Darren, berusia 7 tahun, meninggal setelah didiagnosa mati batang otak usai menjalani operasi pengangkatan amandel di rumah sakit di Kota Bekasi. Orang tua korban pun melaporkan kejadian itu ke polisi karena dugaan malpraktik atau kelalaian rumah sakit.
Kasus bocah mati batang otak di Bekasi karena dugaan malpraktik itu pun menyita perhatian publik. Namun jauh sebelum itu, sederet kasus yang berhubungan dengan kelalaian rumah sakit juga pernah terjadi. Sejak awal 2023, tercatat ada tiga kasus dugaan kelalaian Rumah sakit. Berikut ini adalah sederet kasus dugaan kelalaian di rumah sakit selain di Bekasi.
Perawat Gunting Jari Bayi
Kasus dugaan kelalaian rumah sakit pernah terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Seorang perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang diduga salah menggunting satu jari pasien bayi. Jari si bayi pun menjadi nyaris putus. Kelalaian perawat tersebut terungkap setelah orang tua korban, Suparman, mengadu ke Polres Kota Besar Palembang, Sabtu 4 Februari 2023.
Manajemen RS Muhammadiyah Palembang kemudian menonaktifkan perawat itu karena dugaan malpraktik. Tidak hanya itu, pihak rumah sakit juga bertanggung jawab penuh atas kesembuhan luka pada jari kelingking tangan kiri bayi perempuan berusia delapan bulan itu.
Bayi Tertukar Di Bogor
Kasus bayi tertukar di rumah sakit ini terbongkar setelah seorang ibu bernama Siti Mauliah merasa bayinya tertukar oleh bayi Ibu Dian usai menjalani persalinan di RS Sentosa pada 18 Juli 2022. Ia pun lapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor pada Agustus 2023. Kemudian, DNA bayi GB dan GL di tes oleh Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri. Ternyata hasil tes menunjukan 99,9 persen kedua bayi tersebut benar tertukar.
Rumah Sakit Sentosa di Kemang, Kabupaten Bogor, Senin 28 Agustus 2023. TEMPO/M.A MURTADHO
Hasil tes DNA itu menjadi buah perjuangan Siti Mauliah yang selama setahun sebelumnya sudah meyakini bayi tertukar. Alasan yang sempat diajukan rumah sakit adalah hanya gelang bayi yang tertukar. Ia pun melakukan tuntutan perdata kepada rumah sakit karena orang tua bayi memiliki kerugian yang tak ternilai. Ditambah, ada dua bayi yang mengalami kerugian karena terpisah dengan ibu kandungnya selama lebih dari satu tahun.
Bocah Mati Batang Otak di Bekasi
Teranyar, seorang bocah bernama Alvaro, 7 tahun, didiagnosis menderita mati batang otak setelah menjalani operasi pengangkatan amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Kota Bekasi. Pasca operasi, kondisi Alvaro ternyata justru kritis hingga tidak sadarkan diri hingga akhirnya dinyatakan meninggal pada Senin, 2 Oktober 2023.
Sebelumnya, atas peristiwa anaknya mati batang otak karena dugaan malpraktik itu, orang tua Alvaro melaporkan sejumlah dokter rumah sakit tersebut ke kepolisian pada 29 September 2023. Total ada 8 orang yang dilaporkan, termasuk Rumah Sakit Kartika Husada.
"Laporan kami sebenarnya ada tiga UU terkait yang kami laporkan. Pertama, tentang UU Kesehatan, kedua, itu tentang UU Perlindungan Konsumen, yang ketiga itu, UU KUHP," kata pengacara keluarga korban, Christmanto.
RIZKI DEWI AYU | ANTARA | MAHFUZULLOH AL MURTADHO | ADI WARSONO
Pilihan Editor: Heru Budi Blak-blakan Terima Pesan WA dari ASN yang Minta Jabatan