TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencabuti pembatas jalur sepeda yang berada di sepanjang Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan. Kejadian ini tertangkap kamera dan videonya diunggah oleh pengguna Tiktok @imamnasserie69. Ia mengunggah video tersebut pada Sabtu, 14 Oktober 2023. Video itupun ramai diperbincangkan.
Dalam video tersebut, terlihat empat orang mempreteli pembatas jalur sepeda yang berupa stick cone oranye tersebut. Di belakang mereka, mobil truk bertuliskan 'DISHUB'. Keempat orang tersebut saling membagi tugas. Ada yang mencopot, meratakan mur, dan mengumpulkan pembatas.
Didatangi ke lokasi pada Selasa, 17 Oktober 2023, semua stick cone sudah tak bersisa. Namun, mur masih terlihat menancap di bekas pembatas jalur. "Tidak sepenuhnya bautnya itu terpendam. Masih ada (yang menonjol) di atas," ujar Heri.
Saat diwawancara, ia sedang membetulkan motornya yang rusak karena baut tersebut. Padahal, ia sendiri setuju dicabutinya pembatas jalur sepeda itu karena dapat memperlebar ruas jalan.
Heri juga berpendapat jalur sepeda sebetulnya tidak begitu diperlukan. Para pesepeda, katanya, cenderung menggunakan jalur non-sepeda. "Banyak penutup ini nih (saluran air di jalur sepeda), jadi para pesepeda ga mau (lewat)," ujarnya.
Selain Heri, Wani yang merupakan warga sekitar, berusia 72 tahun, juga memberi tanggapan. "Kalau saya lihat, fungsinya perlu ga perlu," katanya. Dia mendukung adanya pembatas jalur sepeda itu hanya pada Sabtu dan Minggu. Tapi pada hari kerja jalur sepeda malah disebutnya menghambat laju kendaraan bermotor.
Caca, pemilik warung di Jalan Tentara Pelajar, sedikit berbeda. Dia beranggapan dicabutinya pembatas jalur sepeda sebagai hal yang kurang bagus. "Kasihan yang bersepeda. Kadang kalau rame banget suka keserempet," ujarnya.
Di dunia maya pun, masyarakat ikut memberikan reaksi mereka terhadap pemindahan pembatas jalur sepeda. Akun @imamnasserie69 sebagai pengunggah memberikan keterangan dalam videonya. Ia menuliskan,"Dibuat jalur utk sepeda, tapi sgt sedikit sepeda yang melintas. Hanya bikin macet karena jalan menyempit. Bongkar saja."
Pembahasan pun tidak hanya seputar jalur sepeda di Jalan Tentara Pelajar, tetapi juga fungsi jalur sepeda secara umum. "Contoh jalur sepeda Stasiun Palmerah, sejak dibangun zaman Anies (mantan Gubernur Anies Baswedan) sampai Heru (penjabat Gubernur Jakarta kini Heru Budi) ga pernah steril," ujar pengguna akun @indonesiago1.
Dalam cuitannya, ia memberikan gambar jalur sepeda yang dijadikan tempat berjualan kaki lima dan tempat ngetem ojek online. Saat disambangi, memang jalur tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya. Meskipun pembatas masih ada, itu tak menghalangi mobil parkir di atas jalur sepeda.
Menurut akun @belalangsemprul, ia setuju dengan pembongkaran pembatas jalur sepeda. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat yang masih menggunakan kendaraan pribadi. Ia berkomentar, "Kultur bersepeda itu akan muncul ketika transportasi massal macam LRT, MRT sudah menjangkau kemana2."
ALIFYA SALSABILA NOVANTI
Pilihan Editor: Setelah Kasus Bayar Rp 36 juta di Satpol PP, Ada Lagi Kasus Penipuan Lowongan Kerja di Dinas Dukcapil Tangsel Rp 40 Juta