TEMPO.CO, Jakarta - Bersama lebih dari 20 kasus positif yang terdeteksi di Jakarta, sebanyak lima laporan terkait penyakit cacar monyet (mpox) juga masuk di wilayah Kota Depok. Jumlah pelaporan itu terdata untuk periode 1 Oktober sampai 2 November 2023.
Termasuk satu kasus anak berusia 11 tahun, total empat kasus telah dipastikan negatif. Tersisa satu yang hingga Jumat 3 November 2023 masih menunggu hasil tes PCR."Satu kasus yang dicurigai itu usia 11 tahun dan empat kasus lainnya usia 23-37 tahun.
Dokter spesialis patologi klinik, Dayu Satriani, menerangkan bahwa secara klinis, Mpox sangat mirip dengan cacar air di mana Indonesia sudah terbebas dari wabahnya sejak 1980-an. Namun, bedanya pada cacar air adalah tidak ditemukan gejala pembesaran kelenjar getah bening seperti yang terjadi pada pasien cacar monyet.
Meski begitu, Dayu juga mengatakan umumnya cacar monyet bergejala ringan dan dapat sembuh dalam 3-4 minggu tergantung imunitas penderita. "Sedangkan yang memiliki prognosis buruk jika tertular adalah anak-anak, wanita hamil dan orang dengan sistem imun yang lemah," kata Dayu.
Mantan Kepala Seksi Layanan Medis RSUD Kota Depok ini menjelaskan gejala cacar monyet bervariasi. Dia menyebut contoh lesi ruam yang sering terjadi di daerah genital, anorektal atau di dalam mulut, dan biasanya berawal dari wajah dan atau genital.
Ruam, kata Dayu, tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh. Ruam itu mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi, serta ruam tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki. "Lesi sering digambarkan sebagai nyeri kecuali saat penyembuhan bisa menjadi gatal."
Gejalanya, Dayu menambahkan, bisa muncul pada dubur, misalnya tinja bernanah atau berdarah, nyeri atau pendarahan dubur. Adapun demam dan gejala prodromal lainnya dapat terjadi sebelum ruam, tetapi dapat juga terjadi setelah ruam atau tidak ada sama sekali.
Menurut Dayu, semua orang berisiko untuk dapat tertular dan menularkan cacar monyet dan tidak terbatas pada kelompok tertentu. Ini kendati mayoritas penderita Mpox di Jakarta adalah pria usia 25-35 tahun.
"Sedangkan, anggota masyarakat yang berisiko tertular cacar monyet, seperti orang yang tinggal atau memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjadinya wabah cacar monyet, LSL (lelaki seks dengan lelaki), dan kontak erat," katanya.
Diharapkan, semua orang dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan seks aman, seperti menggunakan alat kontrasepsi, bersikap setia dan terbuka kepada pasangan, rajin cuci tangan pakai sabun gunakan masker, dan lain-lain.
Sedangkan penanganan awal kasus mpox bersifat simptomatis dan terapi suportif, dengan prinsip terapi. Di antaranya meringankan keluhan, mempercepat penyembuhan lesi, mencegah demam, mengurangi kehilangan cairan, mengurangi nyeri, mencegah timbul jaringan parut dan mencegah terjadinya infeksi sekunder disertai isolasi segera pada penemuan kasus.
"Segera ke rumah sakit jika alami gejala atau kontak erat dengan penderita dan jangan khawatir, dukungan psikososial dapat disediakan untuk penderita selama perawatan setelah keluar dari ruang isolasi," ucap Dayu.
Pilihan Editor: Dugaan Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Fatir Tak Ingin Kembali Bersekolah