TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Mpox atau cacar monyet di DKI Jakarta bertambah jadi 27 kasus positif aktif per Jumat, 3 November 2023 pukul 19.00 WIB. Jika ditambah dengan 1 kasus awal yang sudah sembuh pada Agustus 2022 lalu, maka totalnya menjadi 28 kasus.
“Sama semuanya, bergejala ringan, dengan positivity rate PCR 29 persen” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama kepada TEMPO melalui pesan WhatsApp, Jumat, 3 November 2023.
Ngabila menjelaskan 27 orang yang positif aktif itu berjenis kelamin laki-laki berusia 25 sampai 50 tahun. Semuanya tertular dari kontak seksual. Menurut data yang diberikan Ngabila, sebanyak 24 orang sedang melakukan perawatan dan isolasi di rumah sakit. Sedangkan 3 lainnya belum diisolasi.
Dinkes DKI terus melakukan upaya tracing untuk mengetahui kontak erat yang terjadi dari kasus-kasus sebelumnya. Saat ini, pihaknya mencatat masih ada 8 orang yang berstatus suspek atau terduga bergejala. “Sedang menunggu hasil PCR,” kata Ngabila.
Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta sudah melakukan pemeriksaan kepada 67 orang lain yang melakukan kontak erat, tapi hasil PCR-nya menunjukkan negatif. Sementara, ada 9 orang lain yang juga pernah melakukan kontak erat, statusnya positif tanpa gejala atau KE asimtomatis.
Ngabila menjelaskan, secara keseluruhan penyembuhan kasus cacar monyet atau Mpox relatif cepat, yaitu dua sampai empat minggu. “Rata-rata 3 minggu sembuh. Definisi sembuh jika semua luka sudah kering sempurna dan muncul kulit baru,” ujar Ngabila.
Tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) dari cacar monyet sekitar satu persen. Dari 100 kasus positif, bisa satu yang meninggal. Mayoritas terjadi karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti LSL, ibu hamil, ibu menyusui, anak, lansia.
Penyakit cacar monyet sudah ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Kepedulian Internasional (PHEIC) oleh World Health Organization (WHO) pada Juli 2022. Sehingga, masyarakat tetap harus waspada terhadap potensi penularan.
Penularan cacar monyet dapat melalui droplet berupa dahak atau bersin atau liur yang mengontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.
Pilihan Editor: Surat Edaran Tingkatkan Kewaspadaan Mpox di Kota Depok, Ini Isinya