2. Kembali dari Pontianak, Ini Penjelasan Ketua BEM UI Soal Intimidasi yang Diterima Keluarga
Ketua BEM UI (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia) Melki Sedek Huang membuktikan adanya dugaan intimidasi yang datang kepada keluarga dan orang dekatnya di Pontianak, Kalimantan Barat. Menurutnya, intimidasi itu untuk meredam daya kritisnya atas kondisi sosial hari-hari ini.
"Aparat keamanan berseragam datang ke rumah dan sekolah saya dulu (SMAN 1 Pontianak) untuk menanyakan identitas pribadi dan ranah personal saya pada ibu di rumah dan guru-guru di sekolah," kata Melki melalui keterangan tertulis, Senin 20 November 2023.
Melki mengatakan memutuskan pulang ke Pontianak menemui ibu dan guru-guru di sekolahnya untuk memastikan kondisi mereka pada Jumat, 10 November 2023. Dugaan akan tujuan intimidasi itu dilihatnya dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan yang mengarah pada posisi dan kegiatannya selaku Ketua BEM UI.
Di sisi lain, di kampung halamannya itu, Melki juga dikabari bahwa Divisi Propam Mabes Polri telah responsif memberikan arahan dan menyelidiki dugaan intimidasi tersebut.
"Tentu ini sangat membantu dan memberikan rasa aman bagi keluarga saya di rumah," katanya sambil menambahkan, "Harapannya sikap responsif ini dapat berlaku di semua kasus yang bisa membatasi kebebasan berpendapat."
Hingga kini, Ketua BEM UI yang terpilih Januari 2023 itu masih menunggu proses investigasi lanjutan dari kepolisian. Sebab, menurut dia, siapa pun aparat keamanan yang terlibat dalam intimidasi, apa pun instansinya, jelas adalah tindakan yang berupaya memberangus kebebasan sipil dan penyebaran upaya ketakutan.
"Saya yakin ini tidak hanya terjadi pada saya, dan saya berharap ke depannya tidak ada lagi keterlibatan negara, lewat alat apa pun, untuk memberikan ketakutan pada masyarakat untuk bersuara," ujarnya.
Melki juga berterima kasih pada segenap masyarakat Indonesia yang telah memberi simpati dan dukungannya kepada dirinya maupun keluarganya. Juga kepada ratusan alumni UI yang memberikan tanda tangan dalam petisi dukungan.
Melki melihat beragam latar belakang yang memberikan dukungan pada dirinya dan keluarganya menunjukkan kesepahaman masyarakat Indonesia untuk mendukung kebebasan berekspresi dan berpendapat.
"Saya perlu menegaskan bahwa ini tak sama sekali berkaitan dengan mendukung ataupun tidak mendukung kekuatan politik tertentu. Golongan apa pun, kekuatan politik mana pun, harus menghargai kuatnya ruang-ruang sipil," ucap Melki.
Selanjutnya Gischa, mahasiswi 19 tahun dari Rp 5,1 miliar dari hasil menipu tiket konser Coldplay...