TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur lagi-lagi kebanjiran imbas hujan deras dan luapan Sungai Ciliwung, Kamis pagi. Genangan air di kawasan permukiman ini ditaksir sudah mencapai 1,7 meter.
"Banjir lagi, jadi enggak bisa jualan saya," keluh Siti Salamah, salah satu warga yang punya warung di rumahnya. Praktis, tidak ada pemasukan sampai genangan air mulai surut.
"Belum lagi kalau sudah surut harus bersih-bersih rumah karena lumpur," ujarnya. Selain tidak bisa jualan, Siti juga untuk sementara tidak bisa kembali ke rumah sebab akses jalannya sudah tergenang air.
Siti harus basah-basahan apabila ingin kembali ke rumah. Namun opsi itu tidak dia pilih. Menurut dia, lebih baik menumpang di rumah kerabat sampai air mulai surut.
Sementara itu, warga lainnya bernama Joni juga merasakan hal serupa. "Mayoritas warga sini kan dagang, sedikit yang kerjanya kantoran," katanya. Menurut dia banyak pedagang yang terdampak karena banjir luapan Sungai Ciliwung ini.
Karena itu, katanya, warga Kebon Pala membutuhkan bantuan berupa materiil dan kebutuhan kesehatan. "Belum lagi rugi waktu karena harus bersihin lumpur dan sampah," kata Joni.
Terpisah, di Kebon Pala RW.5, Kampung Melayu, Jakarta Timur, satu penjual makanan terlihat tetap membuka warungnya meski genangan air sudah menyentuh mata kaki.
Pilihan Editor: Masuk Musim Hujan, Kebon Pala Sudah Banjir 12 Kali Sepanjang November