TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko meminta masyarakat tidak menyebarkan foto soal dugaan kasus pembunuhan 4 anak oleh ayahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan (foto) empat jenazah korban anak tersebut karena ini emosional tentu butuh empati,” kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya pada Jumat, 8 Desember 2023.
Dia meminta semuanya melakukan pengawasan kontrol sosial pada penanganan kasus ini.
Saat ini, kata Trunoyudo kasus ditangani oleh Polres Jakarta Selatan. Polisi telah melibatkan jajaran forensik, kedokteran forensik dan pakar.
“Ini akan melakukan rangkaian kolaboratif melakukan proses penyidikan ini,” ucapnya.
Dirawat di RS, Ibu Korban Pembunuhan di Jagakarsa Belum Tahu 4 Anaknya Tewas
Ibu dalam kasus dugaan pembunuhan 4 anak di Jagakarsa oleh ayahnya sedang dirawat di rumah sakit karena menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar menduga DM, istri dari Panca Darmansyah, 41 tahun, belum tahu jika empat buah hatinya sudah tewas.
“Makanya sekarang rumah sakit mengunci semua agar tidak ada yang datang, supaya tidak mengganggu dan membuat drop,” kata Nahar di Polres Jakarta Selatan, Kamis, 7 Desember 2023.
DM dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu setelah menjadi korban dugaan kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya.
Tetangga menduga pembunuhan 4 anak ini berkaita dengan KDRT Panca pada istrinya yang terjadi Sabtu, 2 Desember 2023. Adapun penemuan mayat setelah tetangga mencium bau busuk pada Rabu, 6 Desember 2023.
Nahar mengatakan baru pertama kali menemukan kasus pembunuhan anak yang seperti ini selama bertugas di Kementerian PPPA. “Ini penting diungkap kasus dan motifnya,” ujarnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Bintoro mengatakan 4 anak tersebut ditemukan tewas dalam posisi berjejer di atas kasur di dalam kamar. Ia sekaligus meluruskan pernyataan sebelumnya yang mengatakan 4 anak ini tewas karena dikunci di dalam kamar. “Bukan kamarnya, tapi pintu (rumah),” kata Bintoro.
Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Ade Ari Syam Indradi mengatakan warga mendobrak pintu rumah yang terkunci itu usai mencium bau tidak sedap dan curiga karena banyak lalat.
“Pintu rumah terkunci, ya. Makanya didobrak, ya pintunya sama tukang kunci,” katanya.
Pilihan Editor: Setelah Pentas Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Penulis Agus Noor Diperiksa Polisi