TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Afan Adriansyah Idris merespons penertiban spanduk dan baliho capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Dia mengklaim pihaknya telah melakukan pemantauan.
"Semua Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) saya tugaskan sejak awal penugasan sebagai Plt. Kepala dinas untuk memonitor terkait APK. Tidak hanya di Kampung susun Akuarium, termasuk juga untuk seluruh rusun lainnya," kata Afan dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 11 Januari 2024.
Berkenaan dengan DPRKP yang kecolongan soal alat peraga kampanye di lokasi itu, Kepala UPRS IV DPRKP DKI Muhammad Ramdani turut menyebut jika telah mengecek pemasangan spanduk dan baliho itu. Dia mengatakan pihaknya membawahi Rusun di kawasan Penjaringan, Kapuk Muara, Muara Angke, Waduk Pluit, dan Jalan Tongkol.
"Berbeda dengan Rusun Kampung Susun Akuarium yang dikelola oleh koperasi mereka sendiri dan memiliki perjanjian kerja sama (PKS) dengan Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI," ujarnya.
Dia menjelaskan penertiban alat peraga kampanye di Kampung Susun Akuarium berawal dari laporan yang dia terima. Kemudian, bersama Bawaslu Jakarta Utara dan Panwascam Penjaringan, dia mengingatkan warga yang memasang spanduk di sana.
"Mungkin warga merasa itu kampung mereka sendiri dan berkehidupan seperti kampung-kampung yang lain tanpa mengetahui bahwa itu merupakan fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah," ujarnya.
Lebih lanjut, dia memastikan kini kawasan Kampung Susun Akuarium sudah bersih dari alat peraga kampanye. Spanduk dan baliho pun hanya diperbolehkan terpasang di luar kawasan itu.
Sebelumnya, warga memasang spanduk dan baliho Anies-Cak Imin (AMIN) di kawasan Kampung Susun Akuarium. KPU DKI menyebut lokasi itu merupakan salah satu tempat yang dilarang pemasangan alat peraga kampanye.
Tak lama setelah itu, Bawaslu Jakarta Utara bersama Panwascam Penjaringan mengingatkan warga soal pelarangan itu. Warga Kampung Susun Akuarium pun akhirnya melepaskan spanduk dan baliho itu.
Pilihan Editor: Jakarta Kumuh karena Atribut Kampanye, Heru Budi Sikapi Santai