TEMPO.CO, Depok - Video seorang perempuan melahirkan dan membuang bayi di sebuah musala di Kota Depok viral di media sosial. Sementara identitas perempuan itu masih misteri, bayi yang ditelantarkan kini dalam perawatan RS Bhayangkara Brimob.
Peristiwa viral itu datang dari Musala An-Nur yang berlokadi di Jalan H. Ramli RT 03/07 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis. Kamera CCTV di musala itu merekam peristiwa persalinan dan buang bayi itu terjadi antara pukul 01 dan 02, Kamis dinihari, 18 Januari 2024.
Di antara yang mengomentari isi video itu, tak sedikit yang mempertanyakan proses persalinan yang terlihat begitu mudah bagi sang ibu yang terus pergi setelahnya. Begitu juga dengan kondisi si bayi yang ditinggalkan dengan ari-ari masih menjuntai.
Pertanyaan tentang kondisi bayi dijawab oleh Kepala Sub Bidang Pelayan Medis dan Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Brimob Anindita Basuki. Dia menyebut bayi dalam kondisi baik meski berat badannya di bawah batas normal yang 2,5 kilogram.
"Dari pemeriksaan tim dari RS Bhayangkara Brimob, kemungkinan bayi itu kurang masa kehamilannya atau lahir prematur," kata Anindita saat ditemui di RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Depok, Jumat, 19 Januari 2024.
Anindita menerangkan saat ini bayi tersebut masih dalam perawatan tim RS Bhayangkara Brimob. "Masih diobservasi tim sampai berat bayi 2.500 gram," katanya menjelaskan.
Saat diterima, Anindita mengungkapkan, bayi masih memiliki tanda-tanda kondisi yang baik, seperti bergerak aktif, menangis, dan susu bisa dikonsumsi. Hanya beratnya saja yang di bawah normal, yakni 2,3 kilogram.
"Kalau bayi sakit itu kan kelihatan malas bergerak, tanda dehidrasi, nah ini sih enggak," katanya sambil menambahkan, "Tapi masih observasi lebih lanjut." Ia juga mengungkapkan kondisi fisik bayi lengkap, tidak ada kecacatan.
Penanganan bayi dilakukan ICU dengan monitor tanda vital yang lebih ketat. Juga dilakukan pemberian obat-obatan setelah melewati pemeriksaan laboratorium. Sedangkan nutrisi tambahan, pihaknya hanya memberikan susu formula sesuai petunjuk dari dokter anak RS Bhayangkara.
"Setelah beratnya normal 2,5 kg, baru dikeluarkan dan dilihat lagi bagaimana ke depannya," ucap Anindita.
Bagaimana Kondisi sang Ibu?
Ditanya ketika melakukan persalinan sendiri apakah dapat berdampak bagaimana ke sang ibu,
Anindita mengatakan tidak tahu proses kelahiran bayi ini dan hanya mendapati kondisi ari-ari bayi sudah ke luar. Menurutnya, jika ari-ari sudah ke luar dan steril, si ibu sudah tidak akan mengalami pendarahan.
Dia menjelaskan itu untuk menjawab pertanyaan mengenai si ibu bayi itu yang dapat melakukan persalinan sendiri dan langsung pergi dari musala. "Harapannya (si ibu bayi) akan tetap baik," ujar Anindita.
Namun, dia tak menutup kemungkinan persalinan tanpa bantuan medis akan berisiko infeksi yang bisa terjadi kepada ibu bayi tersebut. "Kita kan juga belum tahu kondisi ibunya dan belum menemukan juga, apakah ibu itu higienitasnya bagaimana, kejadiannya seperti apa," kata Anindita.
Pilihan Editor: Dua Kasus Ibu Buang Bayi di Cimanggis, Depok, dalam Sepekan Ini