TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok bersama Tim Inafis Polda Metro Jaya dan Rumah Sakit (RS) Polri telah mencocokkan sampel sidik jari jenazah perempuan yang ditemukan di dalam peti kemas pada Selasa, 16 Januari 2024.
"Kami menemukan sekitar 12 kandidat yang memiliki tingkat keidentikan sidik jari dengan korban kisaran 10-50 persen" katanya Selasa, 23 Januari 2024 seperti dilansir dari Antara.
Dari adanya kecocokan itu, polisi pun memproses penyelidikan untuk menelusuri status keberadaan ke-12 orang tersebut. Diharapkan bisa memberikan petunjuk terkait jenazah yang ditemukan di terminal bongkar-muat Lapangan Perca Pelabuhan Tanjung Priok.
Polres Pelabuhan Tanjung Priok pun membuka fitur pesan langsung (Direct Message/DM) media sosial @polrespelabuhantanjungpriok_ untuk warga melaporkan kehilangan anggota keluarganya kepada jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
"Sehingga harapannya mampu memberikan informasi terkait identitas maupun penyidikan lebih lanjut," katanya.
Dia mengatakan bagi warga yang merasa memiliki sanak saudara berjenis kelamin perempuan berumur sekitar 50-60 tahun yang saat ini tidak ditemukan keberadaannya, bisa langsung menghubungi media sosial yang dikelola Polres Pelabuhan Tanjung Priok itu.
Hingga saat ini, Polres Pelabuhan Tanjung Priok telah menerima sejumlah laporan terkait kehilangan anggota keluarga.
Setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung dilakukan langkah-langkah penanganan dengan memperlihatkan ciri-ciri, termasuk barang-barang yang ditemukan di TKP penemuan jenazah perempuan dalam peti kemas.
Saat ditemui di ruangannya, dia juga menunjukkan bahwa laporan yang masuk langsung ditindaklanjuti oleh pengelola akun media sosial Polres Pelabuhan Tanjung Priok dengan berkomunikasi lewat DM kepada pelapor yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai harapan kami yaitu memastikan penyebab dan waktu kematiannya secara cepat," katanya.