TEMPO.CO, Jakarta - Tamara Tyasmara memberikan alasan mengapa anaknya, Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante, 6 tahun, sering absen saat ada jadwal berenang di sekolah. Berdasarkan keterangan dari sekolah, Dante sempat absen selama 3 bulan terakhir pada saat ada jadwal sesi renang di sekolah.
Menurut Tamara, Dante selalu sakit usai berenang di sekolah. “Karena kalau pulang dari sekolah renang, itu pasti pilek. Habis pilek pasti demam. Itu makanya saya enggak mau masukin Dante kalau ada kelas renang. Mungkin itu ikut udah lama, beberapa bulan terakhir,” kata dia di Polda Metro Jaya pada Senin, 19 Februari 2024.
Artis itu menuturkan, Dante pernah takut berenang karena peristiwa masa lalu. Pada saat itu, Dante didorong oleh temannya ketika menggunakan pelampung tangan yang tersambung ke tubuh. Akibatnya Dante tak bisa naik jika tidak dibantu sehingga membuatnya takut berenang.
Namun, seiring berjalannya waktu Tamara berujar terus melatih Dante. “Bisa dilihat di CCTV atau video yang beredar, yang disebarkan oleh keluarga tersangka, itu Dante renang. Kalau Dante takut renang mungkin diliatin aja airnya, itu anak pasti udah nangis gitu,” kata dia.
Kronologi Tewasnya Dante
Putra dari Tamara Tyasmara dan Angger Dimas itu tewas tenggelam pada Sabtu, 27 Januari lalu. Polisi telah menetapkan Yudha Arfandi, kekasih Tamara sebagai tersangka atas dugaan menenggelamkan Dante.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Setya Triputra menjelaskan kronologi bagaimana Dante meninggal di tangan Yudha. "Pada Sabtu, 27 Januari 2024 sekitar jam 11.30 WIB saksi Tamara bersama RA (Dante) berangkat dari rumahnya menuju rumah tersangka di Jalan Kopyor 7 Blok A6-5 Pondok Kelapa Jakarta Timur untuk mengantar RA bertemu dengan anak MAA," ujarnya.
MAA adalah anak perempuan Yudha yang sepantaran Dante. Sekitar pukul 15.00 WIB, Yudha, Dante, dan MAA berangkat ke kolam renang sedangkan Tamara pergi bekerja.
Sesampainya di kolam renang, Dante dan MAA melakukan pemanasan sebelum disuruh Yudha untuk masuk ke kolam dewasa setinggi 1,3 meter. "Dia menyuruh menyelam dengan tangan memegang tepi kolam," paparnya.
Kegiatan itu berlangsung 15-20 menit. Ketiganya berpindah ke kolam renang anak dan bermain di sana sekitar 30 menit.
"Tersangka membenamkan anak korban RA sebanyak 2 kali dengan durasi 7-8 detik. Kemudian mereka semua pindah ke kolam dewasa atau TKP sedalam 1,5 meter," ucapnya.
Di kolam renang dewasa, Yudha kembali membenamkan Dante dengan durasi 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, 26 detik, dan 54 detik dengan cara dia memegang pinggang Dante menggunakan dua tangan.
"Setiap korban mau menggapai ke tepi kolam tersangka menarik badan atau kaki korban agar tetap terus berenang dan dia melakukan sekitar 4 kali," katanya.
Wira mengatakan Dante menepi, berpegangan pinggiran kolam, lalu batuk-batuk. "Sekitar 16.50.11 waktu CCTV korban sudah lemas. Tersangka angkat ke atas, korban sempat lemas dan meninggal," katanya.
Berdasarkan keterangan saksi, kata Wira, Dante sudah tidak bernafas. Dari mulut dan hidung mengeluarkan sisa makanan serta buih.
Pilihan Editor: Pelaku Perundungan di SMA Binus Serpong Diduga Anak Artis, Polisi: Masih Kami Dalami
