TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW, Wana Alamsyah mengaku baru mengetahui bahwa kantornya bakal di demo massa setelah ada banyak petugas kepolisian yang hendak mengamankan kantor ICW.
“Menurut informasi yang disampaikan, mereka mengamankan karena ada informasi bahwa terdapat 1 kelompok masyarakat yang ingin melakukan demo ke ICW dengan isu membahas mengenai rasisme di Papua,” kata Wana ditemui di Gedung ICW pada Senin, 26 Februari 2024.
Wana mengaku bingung, meski pihaknya tidak melarang aksi demonstrasi tapi ICW mempertanyakan urgensi dari isu tersebut. “Sebab kami sampai saat ini belum pernah membahas mengenai isu rasisme di Papua sejak berdiri kami fokus isu korupsi,” tuturnya.
Hingga pukul 13.04 WIB tidak ada massa yang datang ke kantor ICW.
“Sampai saat ini masih menunggu para pendemo datang yang dikabarkan 1.000 orang. Dari pihak keamana ada sekitar 90 orang dari Brimob, 80 orang dari Shabara dan 25 orang dari Polsek Pancoran,” ucapnya.
Aparat keamanan membawa peralatan komplet hingga Water Canon. Bahkan tepat depan kantor ICW didirikan sebuah tenda pengamanan. Kepolisian belum mau memberikan informasi mengenai rencana aksi unjuk rasa di kantor ICW.
Wana mengatakan ICW belum pernah di demo dengan kasus serupa sebelumnya. “Terakhir itu di 2012 artinya sudah 10 tahun lebih belum pernah mendapatkan aksi semacam ini,” ujarnya.
Dia mengaku curiga kenapa rencana aksi itu dilakukan serentak termasuk yang terjadi di kantor Lokataru.
“Mereka datang salah satunya adalah karena aksi dan respon kami terhadap isu kecurangan Pemilu,” ujarnya.
Wana membenarkan beberapa waktu terakhir ICW, KontraS dan masyarakat sipil mengkritisi mengenai adanya sejumlah kecurangan dalam Pemilu. “Hari ini bukan hanya ICW saja yang didatangi oleh kelompok pendemo. Juga ada di Lokataru.
“Kami mencurigai demikian karena melihat pola tersebut,” ucapnya.
Menurutnya sekitar 2 sampai 3 hari sebelum ada pendemo, ada sekelompok orang yang diduga intel datang ke ICW.
“Misal beberapa minggu lalu ada kegiatan di ICW lalu ada sejumlah orang tidak dikenal datang dan menetap dengan jangka waktu yang lebih lama melihat-lihat kondisi. Ketika ditanya mereka berkilah, dari situ kami menduga kantor ICW sedang dipantau,” ucapnya.
Wana mengira pemantauan bukan hanya terjadi di ICW saja, tapi juga lembaga lain.
ICW, kata Wana hanya memfasilitasi kelompok mahasiswa yang ingin melakukan diskusi seperti yang dilakukan mahasiswa dalam diskusi kecurangan Pemilu dan isu pemakzulan Jokowi. “Acara tersebut diorganisir secara penuh oleh kelompok mahasiswa tersebut. Tidak ada sama sekali pembahasan rasisme,” ujarnya.
Pilihan Editor: Kantor ICW dan Lokataru Dijaga Ratusan Polisi dan Water Cannon, Bakal Digeruduk Massa Hampir 1.000 Orang