Menurut dia, hujan ekstrem itu dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer, seperti aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat dalam periode tersebut.
BMKG juga menemukan adanya peningkatan kecepatan angin di sekitar wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata, yang kemudian membentuk pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa bagian barat.
Bahkan terbaru, kata Guswanto, ditemukan adanya aktivitas Madden-Julian oscillation (MJO) yang akan masuk wilayah Indonesia dari bagian barat kemudian bergerak ke timur yang menjadi memicu peningkatan potensi dampak bencana di Jakarta dan daerah sekitarnya.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap waspada dan menganTisipasi peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan dengan terus memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG.
Pilihan editor: Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri