Saat berkeliling, tukang ojek ontel akan bercerita tentang sejarah kawasan ini. Pengunjung tidak perlu meragukan cerita mereka. Sejarah yang dituturkannya merupakan hasil membaca brosur sejarah produk dinas kebudayaan dan pariwisata DKI Jakarta.
Markham, tukang ojek keliling di kawasan ini, mengaku selalu membawa brosur itu ketika memandu pengunjung. "Sambil bersepeda keliling, saya akan cerita sejarah," kata dia sambil menunjukkan brosur yang disimpannya di bawah sedel (tempat duduk) sepeda.
Sekali memutar kawasan kota tua, sekitar 90 menit berkeliling, dia akan memperoleh pendapatan sebesar Rp.30 ribu. Dalam memberikan pelayanan, trik dan strategi penting diterapkan. Saat melayani penunjung yang suka sejarah, dia akan bercerita banyak. Apabila penguna jasanya, orang yang cuek dengan sejarah, ya dibiarin foto-foto saja.
Bagi pengunjung yang mahir bersepeda, pilihan menyewa per jam Rp. 20 ribu mungkin lebih menarik. Tukang ojek ontel pun tidak segan akan menyewakan sepeda miliknya. Namun, perlu hati-hati ketika bersepeda. Jangan sampai sepeda itu jatuh karena akan dikenai tambahan ongkos reparasi oleh pemiliknya.
Meningkatnya penyewa sepeda ontel apalagi di hari liburan, mendorong tukang ojek ontel ini menambah jumlah sepeda sewaan. Sekarang, satu orang bisa memajang lebih dari tiga sepeda.
Tukang ojek ontel lain, Supriyanto, mengaku memajang lima sepeda titipan untuk disewakan. Menurut pengakuannya, sepeda itu titipan dari orang lain. Sehingga pendapatan sewa yang didapat akan dibagi dengan sang pemilik.
Membengkaknya jumlah sepeda ontel siap sewa di kawasan kota tua ini, memperketat persaingan antar tukang ojek. Rebutan penyewa, hingga memodivikasi sepeda dengan warna-warna cat ngejreng tidak bisa dielakkan. Bahkan tambahan sepeda mini kecil menjadi strategi baru. "Sepeda kecil, untuk anak kecil," kata Supriyanto.
Keinginan bersepeda akan menggelitik setiap penunjung yang datang di kawasan ini. Meskipun terik mentari begitu menyengat, para penunjung terlihat asyik menikmati setiap ayunan sepeda berkeliling halaman fatahilah. Apakah anda juga tertarik bersepeda di kawasan ini?
RINA WIDIASTUTI