TEMPO.CO, Jakarta - Camat Taman Sari Agus Sulaiman memfasilitasi 291 pedagang kaki lima (PKL) untuk berdagang di kios area wisata Kota Tua, Jakarta Barat.
"Kami sudah maksimal memfasilitasi mereka," kata Agus di Jakarta, Jumat, 31 Maret 2023, seperti dikutip dari Antara.
Ratusan PKL itu disediakan tempat untuk berdagang di kios dalam gedung tua yang dikelola oleh pihak swasta. Ada pula beberapa gedung, misalnya milik PT Pos Indonesia, yang sudah ditempati 36 pedagang kuliner.
Agus mengatakan di Pasar Jadul yang berada di bekas gedung Circle K juga telah ditempati para PKL kuliner dan kerajinan tangan. "Kapasitasnya 46 kios, sudah terisi 40," ujarnya.
Tempat penampungan PKL lain ada di gedung Mallaca Toast. Di gedung itu baru dihuni 13 PKL dari kapasitas 40 kios.
Kios di Gedung Cipta Niaga juga masih banyak yang kosong. Dari kapasitas 130 kios, baru 70 PKL yang menempatinya.
Ada juga gedung milik Kementerian Keuangan di kawasan Kota Tua Jakarta yang telah disulap oleh pemerintah sebagai gerai makanan. Di gedung itu telah terisi 16 PKL dari total kapasitas 20 kios.
Para PKL menjadikan gedung-gedung itu sebagai pilihan utama karena lokasinya berada di dalam wilayah Kota Tua. Biaya sewa yang harus dibayar para pedagang berbeda sesuai dengan ketentuan harga sewa kios yang ditetapkan pemilik gedung.
"Kami hanya membantu memfasilitasi mempertemukan antara PKL dan pengelola gedung," kata Camat Taman Sari.
Dengan tersedianya kios bagi PKL di sejumlah gedung di kawasan Kota Tua Jakarta, Agus berharap tidak ada lagi PKL yang berdagang di halaman Kota Tua.
Pilihan Editor: PKL Minta Jatah Lapak Jualan di Kawasan Kota Tua Selama Ramadan 2023, Wali Kota Jakbar Menolak